Beranda » BLOG » Program Hamil » Pijat pada Kehamilan: Manfaat, Risiko, dan Tips yang Aman
Pijat pada Kehamilan: Manfaat, Risiko, dan Tips yang Aman
Ini yang penting untuk diketahui tentang pijat pada kehamilan sebelum mencobanya.
Kehamilan memicu berbagai perubahan pada tubuh dan pikiran wanita, memunculkan berbagai macam emosi dan rasa nyeri di area-area yang sebelumnya tidak terasa sakit. Pijat hamil dapat membantu meringankan beberapa ketidaknyamanan saat hamil sekaligus membuat tubuh ibu rileks. Tetapi, apakah ini aman?
Apa itu pijat hamil?
Terapi pijat merupakan cara alami untuk memperbaiki fungsi tubuh, mengurangi nyeri, dan menurunkan kadar stres. Secara umum, ada banyak jenis terapi pijat, di antaranya pijat shiatsu, pijat jaringan dalam, sports massage, dan pijat Swedia.
Pijat hamil atau disebut pijat prenatal merupakan salah satu jenis terapi pijat yang dikhususkan untuk ibu hamil. Pijat ini utamanya menggunakan teknik pijatan lembut Swedia (Swedish massage), yang memberi relaksasi otot di seluruh tubuh. Gerakan-gerakan yang digunakan dalam teknik pijatan ini, antara lain:
- Friksi atau gesekan (gerakan melingkar kecil)
- Effleurage (gerakan meluncur panjang)
- Tapotement (gerakan perkusi, ketukan cepat)
- Getaran (gerakan gemetar dan mengayun otot tertentu)
- Petrissage (gerakan menguleni otot)
Pijat prenatal umumnya berlangsung antara 15 menit hingga 1 jam. Tekanan pada pijatan bersifat ringan, tidak akan sampai menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri setelah pemijatan. Dengan kata lain, jangan mengharapkan jenis pijatan dalam yang mungkin dilakukan kala otot leher atau bahu mengeras.
Tanya Ferly tentang Promil?
Perhatian khusus diberikan pada posisi tubuh wanita saat dipijat. Posisi yang dianjurkan, yakni miring ke kiri, dianggap sebagai posisi yang paling aman dan memungkinkan kerja jantung ibu dan aliran oksigen ke janin optimal.
Manfaat pijat pada kehamilan
Secara umum, pijat Swedia dapat membantu melancarkan peredaran darah, meningkatkan fungsi sendi dan otot, serta mengurangi kelelahan fisik dan mental. Pada ibu hamil, manfaat utama dari pijat prenatal mencakup keempat hal berikut:
(Baca Juga : Manfaat Akupuntur Kaki Bisa Mengatasi Nyeri)
1. Regulasi hormon
Studi yang dilakukan selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa kadar hormon yang berhubungan dengan stres dan relaksasi berubah bermakna ketika pijat prenatal diperkenalkan ke dalam perawatan prenatal wanita. Kondisi ini memungkinkan regulasi mood atau suasana hati dan peningkatan kesehatan jantung.
Studi tersebut menemukan bahwa wanita yang menjalani pijat prenatal dua minggu sekali selama lima minggu, mengalami penurunan hormon stres norepinefrin dan kortisol. Sebaliknya, terjadi peningkatan hormon dopamin dan serotonin, di mana rendahnya kadar kedua hormon ini berhubungan dengan depresi. Secara keseluruhan, ini memberi rasa sejahtera (sense of well being).
Bukti-bukti juga menunjukkan bahwa perubahan kadar hormon ini menyebabkan lebih sedikit komplikasi selama kelahiran, serta lebih sedikit komplikasi pada bayi baru lahir, seperti kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
2. Mengurangi pembengkakan
Edema, atau pembengkakan sendi selama kehamilan, seringkali disebabkan oleh berkurangnya aliran darah dan meningkatnya tekanan pada pembuluh darah besar akibat rahim yang membesar. Pijatan akan membantu merangsang jaringan lunak untuk mengurangi pengumpulan cairan pada sendi yang bengkak, serta meningkatkan pembuangan limbah jaringan melalui sistem limfatik (getah bening) tubuh.
3. Mengurangi nyeri
Membesarnya perut pada kehamilan akan mengubah titik pusat gravitasi sehingga postur tubuh wanita perlu berubah. Perubahan postur ini dapat menimbulkan tekanan-tekanan yang tidak biasa pada sendi dan otot tertentu sehingga memicu nyeri pada punggung bawah, panggul, dan bahu. Pijat prenatal dapat meringankan rasa nyeri tersebut, khususnya di area punggung dan tungkai bawah.
4. Memperbaiki kualitas tidur
Banyak wanita hamil mengalami kesulitan tidur karena berbagai alasan. Mulai dari ketidaknyamanan fisik (terutama saat kehamilan trimester ketiga), stres, dan kecemasan. Beberapa studi menemukan hubungan antara pijatan prenatal ini dengan peningkatan kualitas tidur ibu hamil.
Adakah risikonya?
Meski betul bermanfaat, bagaimanapun pijat hamil tetap memiliki risiko. Di antaranya, ada risiko keguguran atau preeklampsia bila wanita hamil dipijat secara teratur. Pembengkakan juga bisa terjadi di area tertentu, khususnya bila frekuensi pijatan semakin sering.
Untuk meminimalkan risiko ini, area-area berikut perlu dihindari saat pemijatan:
- Perut. Pijatan yang kuat pada perut dapat merangsang kontraksi yang memicu persalinan.
- Kaki atau tungkai bawah. Sebuah studi menyoroti bahwa wanita hamil lebih mungkin mengalami trombosis vena dalam yang tidak dikenali tanda-tandanya. Ada kemungkinan bahwa pijatan kaki yang kuat dapat “melepaskan” bekuan darah. Selanjutnya, ini berpotensi menyebabkan emboli yang menyumbat pembuluh darah.
- Area di sekitar ankle (pergelangan kaki) dan tumit. Area-area ini memiliki titik-titik tekanan yang berhubungan dengan rahim dan ovarium. Memijat area ini diklaim dapat memicu kontraksi dan persalinan.
Di samping itu, ada pula kondisi-kondisi di mana pijat pada kehamilan betul-betul tidak boleh dilakukan:
- Kehamilan berisiko tinggi. Faktor risiko tertentu membuat kehamilan dianggap berisiko tinggi, misalnya perdarahan, kontraksi prematur, dan preeklampsia.
- Preeklampsia. Kondisi ini, yang berkembang setelah usia kehamilan 20 minggu, juga dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan stroke, hingga kematian. Pijatan baru boleh dilakukan apabila dokter sudah memberikan izin.
- Trombosis vena dalam (DVT). Kelainan ini ditandai dengan adanya bengkak atau panas pada salah satu kaki. Bila terbukti DVT, maka pemijatan sebaiknya ditunda hingga kelainan sudah teratasi.
- Kelainan plasenta (plasenta previa, akreta, atau solusi plasenta). Kelainan-kelainan ini dapat menyebabkan perdarahan yang berbahaya. Pijatan harus ditunda kecuali dokter telah memeriksa dan mengizinkannya.
- Diabetes melitus gestasional. Kadar gula darah yang tinggi selama kehamilan tidak sepenuhnya merupakan kontraindikasi terhadap pijat prenatal. Namun, wanita harus memeriksakan kadar gulanya terlebih dulu dan mendapatkan persetujuan dari dokter yang merawat sebelum melakukan pijat hamil.
- Berisiko mengalami persalinan prematur.
Kapan dan seberapa sering melakukan pijat hamil?
Wanita dapat memulai pijat hamil kapan saja, baik selama trimester pertama, kedua, atau ketiga. Namun, para pakar menganjurkan untuk menunggu hingga usia kehamilan mencapai 12 minggu sebelum memulai pijat hamil. Ini karena di bawah usia 12 minggu, wanita berisiko tinggi mengalami keguguran.
Saat kehamilan memasuki trimester kedua, pijat hamil boleh dilakukan setiap dua minggu sekali. Dan di trimester ketiga, frekuensi pemijatan bisa ditingkatkan hingga seminggu sekali.
Tips pijat hamil yang aman
Agar pijat hamil betul-betul bermanfaat dan bebas efek samping, pertama-tama bertanyalah kepada dokter apakah pijatan itu aman bagi Anda. Seperti sudah disebutkan semua, tidak semua wanita hamil dapat menjalani pijat hamil. Setelah dokter memberi lampu hijau, carilah terapis pijat yang terlatih dan bersertifikat. Cari juga tempat pijat yang lingkungannya bersih dan menggunakan posisi yang tepat serta teknik pijat yang aman untuk kehamilan.
Di samping itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman pijat hamil yang positif:
- Cobalah untuk rileks saat akan memulai pijatan. Bila tubuh dirasa tidak nyaman, yakinlah bahwa terapis akan melakukan yang terbaik untuk Anda.
- Bicaralah. Beritahukan terapis Anda bila merasa tidak nyaman mengekspos bagian tubuh tertentu. Terapis pijat yang profesional tentu akan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk pemijatan.
- Banyak minum air sebelum dan setelah pemijatan.
- Batasi frekuensi pemijatan tidak lebih dari satu kali seminggu.
Hindari penggunaan minyak esensial tertentu selama hamil. Minyak yang aman di antaranya lavender, bergamot, frankincense, grapefruit, peppermint dan neroli.
Penutup
Pijat hamil dapat menjadi cara untuk menenangkan tubuh dan pikiran selama kehamilan. Namun, ada baiknya berdiskusi dulu dengan dokter untuk memastikan bahwa pijat hamil betul-betul aman dan berefek positif terhadap kehamilan Anda.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- El-Hosary E, Abbas Soliman HF, El-Homosy S. Effect of therapeutic massage on relieving pregnancy discomforts. IOSR Journal of Nursing and Health Science. 2016;5(04):57-64.
- Hall HG, Cant R, Munk N, Carr B, Tremayne A, Weller C, Fogarty S, Lauche R. The effectiveness of massage for reducing pregnant women’s anxiety and depression; systematic review and meta-analysis. Midwifery. 2020 Nov 1;90:102818.
- Mueller SM, Grunwald M. Effects, side effects and contraindications of relaxation massage during pregnancy: a systematic review of randomized controlled trials. Journal of clinical medicine. 2021 Aug 6;10(16):3485.
- Fungsi Endometrium dan Kegagalan Program Bayi Tabung - 18/10/2024
- Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin, Infeksi Berdarah Dingin - 15/10/2024
- Koriokarsinoma : Kanker yang terkenal “angker” - 11/09/2024
Artikel Terkait:
- Kenali Promil yang Terbukti Berhasil dan Tips yang…
- Transfer Embrio - Definisi, Prosedur, Waktu dan Risiko
- Kenali HSG, Tujuan, Risiko dan Alternatifnya
- 5 Minuman untuk Program Hamil yang Sehat dan Aman Dikonsumsi
- Cara Menyimpan ASI yang Benar dan Aman untuk Bayi
- Mengenal Fungsi Tuba Fallopi, Organ Reproduksi…
- Hipertensi pada Kehamilan: Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Peran dan Masalah Simfisis Pubis pada Kehamilan