Bunda, Penjelasan Perbedaan Mual Hamil dan Maag Apa Saja?

Bunda, Mual Hamil Berbeda dengan Mual Maag

Bunda yang memiliki maag, mungkin sulit membedakan mual saat hamil dan maag. Agar tidak keliru, cari tahu perbedaan mual hamil dan maag di sini. 

Saat hamil, rasa mual merupakan salah satu gejala yang paling umum dirasakan, terutama pada trimester pertama. Mual atau yang juga disebut sebagai morning sickness ini tidak hanya  muncul di pagi hari, tetapi juga bisa terjadi kapan saja sepanjang hari. 

Namun, tahukah Bunda? Mual tidak hanya dialami pada saat hamil, tetapi juga bisa terjadi karena gangguan pada lambung, seperti sakit maag. Meski keduanya terlihat serupa, penyebab dan sensasinya ternyata berbeda.

Untuk Bunda yang memiliki riwayat maag, membedakan mual akibat kehamilan atau maag bisa menjadi tantangan tersendiri. Supaya Bunda tidak bingung lagi, kenali perbedaan mual saat hamil dan mual karena maag lebih lanjut di sini!

Baca Juga: 4 Ciri-Ciri Mual Hamil yang Harus Anda Ketahui


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

Perbedaan Mual Hamil dan Maag

Mual saat hamil dan mual akibat maag memang bisa terasa serupa, namun keduanya memiliki perbedaan yang jelas dalam penyebab, gejala, serta cara mengatasinya.

1. Penyebab utama

Mual saat hamil disebabkan oleh perubahan hormon, khususnya hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen. Rasa mual ini sering muncul pada trimester pertama dan bisa memburuk saat perut kosong. 

Sementara itu, mual akibat maag disebabkan oleh kenaikan asam lambung yang mengiritasi lapisan kerongkongan, sering dikenal sebagai GERD (gastroesophageal reflux disease). Faktor pemicunya meliputi pola makan yang tidak teratur dan konsumsi makanan pemicu asam lambung.

2. Gejala tambahan

Mual saat Bunda hamil biasanya disertai dengan sensitivitas terhadap bau tertentu, rasa lelah, dan dalam beberapa kasus muntah. Sedangkan untuk maag, gejalanya lebih sering berupa nyeri di ulu hati, sensasi panas di dada (heartburn), dan sulit menelan. Jika GERD terjadi malam hari, bisa memicu batuk berkelanjutan atau bahkan asma.

3. Durasi dan frekuensi

Morning sickness biasanya terjadi di pagi hari atau waktu tertentu, dan bisa muncul sepanjang hari, tetapi cenderung lebih parah saat perut kosong. Sementara itu, mual akibat maag lebih sering terjadi setelah makan, terutama setelah mengonsumsi makanan berlemak, pedas, atau dalam porsi besar, dan dapat berlangsung hingga dua jam.

4. Penanganan yang berbeda

Obat maag tidak efektif untuk mual yang disebabkan oleh kehamilan. Bunda perlu fokus pada pola makan sehat, menghindari makanan pemicu, dan berkonsultasi dengan dokter untuk perawatan yang aman bagi ibu dan janin.

Tanda Morning Sickness Bunda Berbahaya

Morning sickness yang Bunda alami bisa menjadi tanda masalah serius yang memerlukan perhatian medis segera. Berikut adalah tanda-tanda mual saat hamil yang berbahaya dan tidak boleh diabaikan:

1. Mual dan muntah parah yang tidak teratasi

Morning sickness biasa akan berkurang seiring waktu atau setelah makan makanan ringan. Namun, jika Bunda mengalami muntah terus-menerus sehingga tidak dapat makan atau minum sama sekali, ini bisa menjadi tanda hiperemesis gravidarum, kondisi serius yang dapat menyebabkan dehidrasi dan kekurangan gizi.

Baca Juga: Hiperemesis Gravidarum: Ketika Mual dan Muntah Saat Hamil Terasa Berlebihan

2. Penurunan berat badan yang signifikan

Jika Bunda kehilangan lebih dari 5% berat badan selama kehamilan karena mual dan muntah, ini adalah tanda bahwa morning sickness telah menjadi masalah kesehatan serius. Kekurangan berat badan dapat memengaruhi pertumbuhan janin.

3. Gejala dehidrasi

Dehidrasi adalah risiko utama dari muntah berlebihan. Tanda-tanda dehidrasi yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Mulut Bunda menjadi kering.
  • Melihat warna urine berubah menjadi gelap atau urine keluar sangat sedikit.
  • Bunda mengalami pusing atau lemas.
  • Detak jantung cepat.

Gejala dehidrasi saat hamil tidak boleh diabaikan karena dapat berdampak serius pada kesehatan Bunda dan janin.

4. Muntah dengan darah

Jika muntah Bunda disertai dengan darah berwarna merah terang atau gelap seperti bubuk kopi, ini bisa menunjukkan adanya kerusakan pada saluran pencernaan dan membutuhkan perhatian medis segera.

5. Nyeri perut parah atau demam

Mual dan muntah yang disertai dengan nyeri perut tajam atau demam tinggi dapat mengindikasikan kondisi lain, seperti infeksi atau komplikasi pada kehamilan yang memerlukan evaluasi segera oleh dokter.

6. Tidak merasakan pergerakan janin

Jika morning sickness berlanjut hingga trimester kedua atau ketiga dan disertai dengan penurunan atau tidak adanya pergerakan janin, segera periksakan diri ke dokter. Perubahan aktivitas janin pada tahap ini dapat menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan.

7. Pusing atau pingsan

Pusing yang parah hingga menyebabkan Bunda pingsan bisa menunjukkan tekanan darah rendah akibat dehidrasi atau kekurangan nutrisi sehingga membutuhkan penanganan cepat.

Apa yang Harus Dilakukan?

Jika Bunda mengalami salah satu tanda di atas, segera:

  • Hubungi dokter untuk mendapatkan saran medis.
  • Pastikan asupan cairan mencukupi untuk mencegah dehidrasi, seperti dengan mengonsumsi larutan elektrolit.
  • Hindari makanan atau bau yang memperparah mual, tetapi tetap upayakan makan sedikit demi sedikit.

Kondisi ini bisa dikelola dengan perawatan medis, seperti pemberian cairan infus atau obat anti-mual yang aman untuk ibu hamil. Jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis agar kesehatan Bunda dan janin tetap terjaga. Tetap jaga kesehatan Bunda!

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji