Kenali Penyebab Ovum Tidak Berkembang dan Solusi Program Hamil

Ovum Tidak Berkembang, Bunda Sulit Punya Momongan

Jika Ayah Bunda sedang menantikan kehadiran buah hati, informasi mengenai penyebab ovum tidak berkembang bisa menjadi penting. Simak di sini.  

Menanti kehadiran buah hati adalah momen yang penuh harapan dan kebahagiaan bagi Ayah dan Bunda. Apalagi untuk pasangan Ayah Bunda yang baru saja menikah. Namun, terkadang perjalanan kehamilan bisa mengalami kendala, salah satunya adalah ovum Bunda yang tidak berkembang. 

Kondisi ini sering menjadi penyebab keguguran di trimester awal dan dapat menimbulkan kekhawatiran di perjalanan kehamilan Bunda. Untuk memahami lebih jelas, yuk, simak informasi berikut agar Ayah dan Bunda lebih memahami kondisi ini.

Baca juga: Fakta Mengenai Kantung Kehamilan yang Perlu Ibu Ketahui

Penyebab Ovum Bunda Tidak Berkembang

Ovum adalah sel telur yang diproduksi oleh ovarium (indung telur) dalam tubuh Bunda. Ovum merupakan sel reproduksi utama dalam sistem reproduksi Bunda yang memiliki peran penting dalam proses kehamilan.


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

Ovum yang sehat adalah kunci keberhasilan pembuahan dan perkembangan kehamilan. Jika ovum mengalami gangguan, seperti kualitas yang kurang baik atau tidak matang, hal ini bisa memengaruhi kemampuan Bunda untuk hamil.

Salah satu penyebab Bunda belum memiliki buah hati bisa saja terjadi karena ovum tidak berkembang. Ovum yang tidak berkembang dapat merujuk pada berbagai kondisi di mana sel telur (ovum) Bunda gagal tumbuh dengan sempurna. Ovum Bunda tidak berkembang bisa terjadi sebelum dan sesudah pembuahan. 

Ovum Gagal Berkembang Sebelum Pembuahan

Penyebab ovum Bunda gagal berkembang sebelum pembuahan adalah kondisi di mana sel telur yang dihasilkan oleh ovarium Bunda tidak tumbuh atau matang sesuai yang dibutuhkan untuk proses pembuahan. 

Dalam siklus menstruasi normal, ovarium akan menghasilkan dan melepaskan satu ovum matang setiap bulannya melalui ovulasi. Ovum ini kemudian siap dibuahi oleh sperma. Jika ovum tidak matang atau gagal berkembang, maka ovulasi tidak terjadi. Sel telur yang belum matang tidak dapat dibuahi oleh sperma, sehingga Bunda mungkin sulit untuk cepat hamil.

Berikut beberapa penyebab ovum gagal berkembang sebelum pembuahan:

1. Gangguan hormonal

Ketidakseimbangan hormon seperti rendahnya luteinizing hormone (LH) atau follicle-stimulating hormone (FSH) dapat menghambat perkembangan folikel yang mengandung ovum. Selain itu, gangguan hormon tiroid dan kadar prolaktin yang tinggi juga dapat memengaruhi ovulasi, sehingga berdampak pada kesuburan.

2. Kualitas sel telur yang kurang baik

Kualitas sel telur Bunda dapat dipengaruhi oleh faktor usia, paparan toksin (seperti rokok, polusi dan bahan kimia tertentu), atau pola hidup yang tidak sehat, semua ini dapat memengaruhi kualitas ovum. Ovum yang kurang sehat cenderung gagal matang dengan sempurna.

3. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Jika Bunda mengalami PCOS, ovarium akan menghasilkan banyak folikel kecil yang tidak berkembang menjadi ovum matang. Hal ini yang menyebabkan ovulasi Bunda menjadi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

4. Faktor genetik dan faktor lainnya

Ovum Bunda juga dapat mengalami gagal berkembang karena adanya kelainan genetik yang memengaruhi kemampuan ovarium untuk menghasilkan ovum yang sehat. Selain itu, penyakit seperti gangguan tiroid, diabetes yang tidak terkontrol, atau obesitas juga dapat memengaruhi fungsi ovarium dan perkembangan ovum.

Tidak ada gejala atau tanda spesifik yang menunjukkan ovum tidak berkembang sebelum pembuahan. Bahkan, Bunda mungkin tidak menyadari kondisi ini sampai dilakukan pemeriksaan oleh dokter. 

Namun, jika Bunda memiliki riwayat menstruasi yang tidak teratur sejak remaja, atau sudah mencoba hamil selama setahun bersama Ayah tetapi belum berhasil, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Dokter dapat melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon atau USG untuk memantau kondisi ovarium Bunda. Selain pemeriksaan medis, penting juga bagi Bunda untuk menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga, mengelola stres, dan menerapkan pola hidup sehat guna meningkatkan fungsi ovarium.

Baca juga: Blighted Ovum atau Kehamilan Kosong, Apakah Itu?

Ovum Gagal Berkembang Setelah Pembuahan

Penyebab ovum tidak berkembang setelah pembuahan seringkali berkaitan dengan blighted ovum (kehamilan kosong). Blighted ovum terjadi ketika sel telur Bunda yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, namun tidak berkembang menjadi embrio. 

Pada kehamilan normal, zigot (hasil pertemuan sel telur dan sperma) akan membelah diri menjadi banyak sel, lalu menempel di dinding rahim dalam proses implantasi. Zigot tersebut kemudian berkembang menjadi embrio, kantung kehamilan, dan plasenta. Namun, pada blighted ovum, zigot berhenti berkembang pada tahap awal sehingga embrio tidak terbentuk. 

Meski tidak ada embrio, kantung kehamilan dan plasenta tetap berkembang untuk sementara waktu, sehingga Bunda mungkin mengalami gejala kehamilan seperti mual, kelelahan, dan tes kehamilan yang menunjukkan hasil positif. Berikut beberapa penyebab blighted ovum.

1. Kelainan kromosom

Penyebab utama blighted ovum adalah kelainan kromosom pada zigot, yang sering terjadi secara acak saat proses pembelahan sel. Kelainan ini membuat embrio tidak mampu tumbuh dengan normal.

2. Kualitas sel telur atau sperma

Jika salah satu sel reproduksi Ayah atau Bunda memiliki kualitas yang buruk, hasil pembuahan mungkin tidak dapat berkembang menjadi embrio.

3. Faktor lain

Usia Bunda (terutama di atas 35 tahun), infeksi, atau gangguan hormon dan gangguan sistem imun juga dapat meningkatkan risiko terjadinya blighted ovum.

Pada awalnya, gejalanya mirip dengan kehamilan normal, seperti mual, nyeri payudara, dan tes kehamilan positif. Namun, seiring waktu, Bunda mungkin mengalami:

  • Perdarahan ringan hingga berat.
  • Nyeri atau kram di perut bagian bawah.
  • Saat diperiksa melalui USG, hanya terlihat kantung kehamilan tanpa embrio.

Penanganan blighted ovum dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dokter mungkin menyarankan tindakan medis seperti kuretase atau pemberian obat untuk mengangkat jaringan kehamilan. Namun, dalam beberapa kasus, tubuh Bunda dapat secara alami mengeluarkan jaringan kehamilan tanpa perlu intervensi medis. 

Bunda bisa hamil lagi setelah mengalami blighted ovum. Blighted ovum biasanya merupakan kejadian acak yang terjadi pada awal kehamilan dan tidak selalu menunjukkan masalah kesuburan jangka panjang. 

Setelah tubuh pulih, banyak Bunda di luar sana yang berhasil hamil lagi dan memiliki kehamilan yang sehat. Namun, jika blighted ovum terjadi berulang kali, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kondisi kesuburan Bunda. 

Dukungan medis dan gaya hidup sehat juga dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan yang sehat selanjutnya. Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter mengenai program hamil yang tepat untuk Ayah dan Bunda. Informasi seputar promil bisa Ayah Bunda dapatkan di sosial media Bocah Indonesia.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji