Bukan Hamil, Kenali 8 Penyebab Haid Tidak Teratur

Penyebab Haid Tidak Teratur

Siklus haid yang tidak teratur bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari kehamilan hingga kondisi medis tertentu.

Bagi beberapa wanita, mengalami haid tidak teratur merupakan hal umum yang terjadi. Kondisi ini mungkin akan dialami hampir seluruh wanita. Haid tidak teratur terjadi ketika siklusnya tidak sesuai setiap bulannya. Biasanya, dialami paling sering oleh perempuan yang menginjak masa remaja maupun wanita lanjut yang akan memasuki fase menopause.

Baca Juga: Ciri-Ciri Telat Haid Karena Stres dan Cara Mengobatinya

Siklus haid wanita masing-masing berbeda. Umumnya, siklus haid berlangsung 24 – 38 hari dengan periode berlangsungnya selama 3 – 7 hari. Siklus haid bisa terjadi lebih pendek maupun lebih panjang.

Perlu diketahui, siklus haid yang tidak teratur tidak bisa dianggap sepele. Jika kondisi ini terjadi berkepanjangan maka bisa menandakan kondisi tertentu, seperti stres, olahraga berlebihan, hingga kondisi medis lainnya.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Penyebab Haid Tidak Teratur

Telat menstruasi belum tentu membuktikan bahwa Anda hamil, lho. Bisa jadi Anda tengah mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Kondisi ini merupakan hal alami yang mungkin dialami oleh wanita dengan usia berapapun. Namun, Anda perlu waspada karena siklus haid yang tidak teratur bisa menjadi gejala kondisi medis.

1. Stres

Stres bisa menjadi salah satu penyebab siklus menstruasi tidak lancar. Hal ini lantaran stres yang berlebihan bisa mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Saat stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol. Jika kadar hormon ini berlebihan maka bisa memengaruhi kinerja otak yang mengatur menstruasi.

Baca Juga : Stres Menjadi Penyebab Susah Hamil? Mitos atau Fakta?

Nah, kondisi ini yang memicu menstruasi Anda menjadi lebih cepat, lambat, atau bahkan tidak sama sekali.

2. Ketidakseimbangan hormon

Ada dua hormon reproduksi yang berpengaruh terhadap menstruasi, yakni estrogen dan progesteron. Peran estrogen untuk memengaruhi siklus haid dan kesuburan. Sedangkan hormon progesteron berperan dalam mengatur sistem reproduksi untuk siklus haid dan mempersiapkan kesuburan.

Jika kadar salah satu hormon atau keduanya tidak seimbang maka bisa menyebabkan mengganggu siklus haid dan kesuburan. Hormon yang tidak seimbang ini biasanya dialami oleh wanita yang berusia 20 tahun ke bawah. Hal ini lantaran jalur hormonal dari otak ke indung telur yang kurang matang.

3. Pemakaian alat kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB atau intrauterine device (IUD) bisa memengaruhi siklus menstruasi wanita. Alat kontrasepsi tersebut bisa menyebabkan terjadinya flek antara siklus menstruasi. Pada awal masa-masa penggunaan, pil KB bahkan bisa menyebabkan tidak menstruasi sama sekali. Pada beberapa kasus, alat kontrasepsi bisa menyebabkan volume darah lebih banyak pada saat menstruasi.

4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Sindrom ovarium polikistik adalah kondisi adanya kelainan hormonal pada wanita. Gejala umum yang dialami oleh wanita dengan PCOS adalah siklus menstruasi bisa jarang terjadi atau berkepanjangan.

Gangguan hormonal ini juga menyebabkan proses pelepasan sel telur sehingga wanita dengan PCOS bisa tidak mengalami menstruasi atau mengalami menstruasi namun volume darah yang keluar hanya sedikit.

5. Gangguan tiroid

Kelenjar tiroid di bagian leher memiliki fungsi untuk produksi hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Jika terdapat gangguan pada kelenjar tiroid maka bisa menyebabkan masalah pada menstruasi. Selain itu, siklus haid yang tidak lancar bisa menyebabkan gangguan makan, kadar prolaktin dalam darah yang tinggi, hingga penyakit diabetes.

6. Kista

Adanya kista yang terletak di organ reproduksi juga bisa menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, tepatnya kista ovarium. Pada dasarnya, kista merupakan tumor yang sifatnya jinak yang relatif cukup aman. Namun, tumor ini bisa menimbulkan gejala lainnya, termasuk nyeri haid yang berlebihan.

7. Penyakit Celiac

Salah satu penyakit autoimun, yakni penyakit Celiac bisa menjadi salah satu penyebab siklus menstruasi yang tidak lancar. Penyakit Celiac terjadi akibat mengonsumsi gluten. Kondisi ini terjadi ketika tubuh mengonsumsi gluten sehingga imun memberikan reaksi yang dapat merusak lapisan usus halus. Jika usus halus rusak maka penyerapan nutrisi juga terhambat sehingga dapat menyebabkan gangguan pada menstruasi, yakni menstruasi yang terlambat.

8. Jelang menopause

Menopause terjadi pada wanita saat memasuki usia 50 tahun. Ketika seorang wanita mengalami menopause maka menandakan jika masa reproduksinya berakhir. Sebelum menopause berlangsung, wanita akan melewati fase premenopause terlebih dahulu. Salah satu gejala premenopause adalah menstruasi terlambat. Kondisi ini disebabkan adanya penurunan kadar hormon wanita yang drastis sehingga membuat Anda menjadi lebih sering, jarang, atau tidak menstruasi sama sekali.

Faktor Risiko Haid Tidak Teratur

Beberapa kondisi di atas bisa menyebabkan menstruasi Anda tidak lancar namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko siklus haid Anda menjadi tidak teratur.

Olahraga berlebihan

Melakukan olahraga berlebihan bisa menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur. Ketika tubuh tidak memiliki cukup tenaga untuk menjaga sistem tetap berjalan namun tubuh akan merelakan hal-hal yang tidak penting.

Kondisi ini terjadi ketika hipotalamus, kelenjar di otak yang mengontrol sistem hormon dalam tubuh akan memperlambat pelepasan hormon reproduksi, yang bertanggung jawab atas ovulasi dan menstruasi.

Usia

Usia juga berpengaruh terhadap siklus menstruasi. Wanita yang memasuki masa remaja dan mengalami haid untuk pertama kalinya akan mengalami kondisi ini. Hal ini lantaran kadar hormon belum stabil dan masih naik turun sehingga kondisi ini normal dialami pada saat remaja.

Selain itu, usia wanita yang memasuki 45-55 tahun juga bisa meningkatkan risiko siklus haid tidak teratur sebab jelang menopause, kadar hormon akan naik turun yang cukup drastis

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Siklus menstruasi tidak teratur bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika ada beberapa kondisi, seperti:

  • Menstruasi berhenti secara tiba-tiba
  • Menstruasi terjadi lebih dari 7 hari dengan aliran darah yang deras
  • Durasi menstruasi yang berkepanjangan
  • Perubahan siklus menstruasi menjadi tidak teratur
  • Kram atau sakit perut yang parah
  • Tumbuh rambut atau bulu di tempat yang tidak biasa
  • Demam ketika menstruasi
  • Siklus haid yang tidak teratur berlangsung lebih dari satu tahun
  • Keluar cairan yang memiliki bau tidak sedap

Jika kondisi ini terjadi maka tidak perlu ditunda-tunda lagi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  • National Health Service. Irregular Periods. 
  • Harvard Health Publishing. When You Visit Your Doctor – Irregular Menstrual Periods. 
  • Cooper, D. B., et al. Oral Contraceptive Pills. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.  
  • Reed, B. G., Carr, B. R. (2018). The Normal Menstrual Cycle and the Control of Ovulation.
Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
[caldera_form id="CF6195e2bd61123"]
Buat Janji