Lindungi Janin dari Bahaya Kutil Kelamin

Lindungi Janin dari Bahaya Kutil Kelamin

Penyakit kondiloma akuminata adalah kutil kelamin yang dapat memengaruhi janin yang dikandung Bunda. 

Kutil kelamin dapat dialami baik oleh Ayah maupun Bunda. Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV), dan virus ini dapat menyerang area genital dan memengaruhi daerah seperti penis, vulva, vagina, anus, dan daerah sekitarnya.

Virus HPV dapat berdampak negatif pada kesuburan, seperti dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita. Kondiloma akuminata pada ibu hamil juga dapat memengaruhi janin saat proses kelahiran. Cari tahu cara pencegahannya di sini. 

Baca Juga: Ada Benjolan di Vagina, Pertanda Apa? 

Penyebab dan Gejala Kutil Kelamin

Ada banyak jenis virus yang disebut human papillomavirus (HPV), dan beberapa dari mereka dapat menyebabkan pertumbuhan kutil di berbagai bagian tubuh. Misalnya, ada jenis HPV yang menyebabkan kutil pada tangan atau kaki, sedangkan jenis yang lain dapat menyebabkan kutil kelamin di area genital.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Penting untuk diingat bahwa kutil kelamin tidak ditularkan dengan menyentuh diri sendiri atau orang lain yang memiliki kutil di tangan atau kaki. Ini karena jenis HPV yang menyebabkan kutil di tangan atau kaki berbeda dengan jenis yang menyebabkan kutil kelamin. 

Maka dari itu, penularan kutil kelamin umumnya terjadi melalui kontak kulit-ke-kulit selama aktivitas seksual, bukan melalui sentuhan dengan kutil di bagian tubuh lain.

Berikut ini ada beberapa penyebaran kutil kelamin:

  • Hubungan seks, termasuk anal, vaginal-penile, dan vaginal-vaginal.
  • Sentuhan genital (kontak kulit-ke-kulit tanpa ejakulasi).
  • Melakukan hubungan seks oral pada seseorang yang mengalami HPV atau kutil kelamin.
  • Menerima seks oral dari seseorang yang memiliki HPV atau kutil kelamin di mulut, bibir, atau lidah.

Kutil kelamin terlihat seperti pertumbuhan kasar berwarna kulit atau abu-abu putih pada kulit di area genital. Kutil kelamin sering memiliki penampilan yang kasar seperti bunga kol, tetapi ada juga yang datar. Kutil kelamin biasanya tidak menyebabkan rasa sakit. Namun kadang-kadang dapat menyebabkan:

  • Pendarahan ringan.
  • Sensasi terbakar.
  • Ketidaknyamanan di area genital.
  • Gatal atau iritasi genital.

Beberapa kutil sangat kecil, tetapi biasanya bisa dirasakan atau terlihat. Kadang-kadang kutil berkumpul dalam kelompok atau menjadi sangat besar dan memiliki penampilan seperti tangkai. Sebagian besar kutil dimulai sebagai pertumbuhan kecil dan lembut dan mungkin tidak terlihat.

Faktor Resiko Terkena Kutil Kelamin

Sebagian besar orang yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV genital suatu saat. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi meliputi:

  • Tidak mendapatkan vaksin HPV.
  • Berhubungan seks tanpa kondom atau dengan lebih dari satu pasangan.
  • Pernah mengalami infeksi menular seksual lainnya.
  • Berhubungan seks dengan pasangan yang riwayat seksualnya tidak diketahui.
  • Mulai aktif secara seksual pada usia muda.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada penderita HIV atau orang yang mengonsumsi obat setelah transplantasi organ.

Baca Juga: Kutil Kelamin Pada Pria, Apakah Pengaruhi Kesuburan? 

Bahaya Kutil Kelamin pada Kesuburan dan Kehamilan

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menemukan kutil kelamin sendiri berdampak pada kesuburan Ayah atau Bunda. Namun, perlu diingat bahwa meskipun kutil kelamin mungkin tidak langsung memengaruhi kesuburan, virus HPV  yang menyebabkan kutil kelamin dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang dapat berdampak pada kesuburan. 

Beberapa jenis HPV terkait dengan peningkatan risiko kanker serviks pada Bunda. Kanker serviks yang tidak diobati dapat memengaruhi kesuburan karena dapat memerlukan pengobatan yang merusak organ reproduksi.

Selain itu, pada Bunda yang sedang hamil, kutil kelamin bisa tumbuh lebih besar. Ini bisa menyebabkan masalah seperti sulit buang air kecil. Khususnya, jika kutil tumbuh di dinding vagina, bisa menghambat peregangan jaringan vagina saat persalinan. Kondisi ini dapat membuat proses persalinan menjadi lebih sulit dan menyebabkan pendarahan jika kutilnya cukup besar.

Selain itu, meskipun sangat jarang, ada kemungkinan bayi yang lahir dari ibu yang memiliki kutil kelamin dapat mengembangkan kutil di tenggorokan. Ini adalah situasi yang serius karena dapat menyebabkan penyumbatan saluran udara pada bayi. Dalam kasus ini, bayi mungkin memerlukan operasi untuk menjaga saluran udara tetap terbuka.

Kutil kelamin juga dapat memengaruhi proses kelahiran dan menyebabkan komplikasi. Kadang-kadang, prosedur pengobatan untuk menghilangkan kutil kelamin mungkin diperlukan selama kehamilan untuk mengurangi risiko komplikasi saat melahirkan.

Pengobatan untuk Kutil Kelamin

Kutil kelamin bisa menghilang secara alami karena respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi penyebabnya. Meskipun demikian, kutil kelamin juga berpotensi untuk tumbuh lebih besar, berkembang biak, atau menyebabkan ketidaknyamanan yang meningkat.

Menghilangkan kutil kelamin dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi, karena saat sedang muncul, penyebarannya lebih mudah. Ada berbagai cara untuk menghilangkan kutil kelamin, dan mungkin Ayah atau Bunda memerlukan beberapa perawatan untuk menghilangkannya. Selama proses pengobatan, sebaiknya hindari kontak seksual.

Dokter mungkin akan menggunakan salah satu metode ini untuk mengobati kutil kelamin:

  1. Elektro Kauterisasi, arus listrik untuk membakar kutil.
  2. Krioterapi, selama krioterapi, dokter menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghancurkan kutil.
  3. Pengobatan laser, cahaya laser menghancurkan pembuluh darah kecil di dalam kutil, memotong pasokan darah mereka.
  4. Loop electrosurgical excision procedure (LEEP), dengan LEEP dokter menggunakan lingkaran kawat yang terisi listrik untuk mengangkat kutil. Metode ini mungkin digunakan untuk menghilangkan kutil di serviks.
  5. Obat topikal (kulit), dokter mungkin akan mengoleskan salep untuk mengobati kutil kelamin, Bunda juga bisa membeli salep kutil kelamin di apotek. 
  6. Operasi, dokter mungkin akan memotong kutil untuk dicari tahu lebih lanjut, jika kutil tidak merespon terhadap perawatan lainnya.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan untuk menghilangkan kutil kelamin tidak menyembuhkan HPV. Meskipun kutil telah dihilangkan dan tidak ada gejala aktif, Bunda atau Ayah masih dapat menyebarkan HPV. 

Kutil kelamin dan HPV bersifat seumur hidup, artinya bahkan setelah dihilangkan, kutil dapat muncul kembali. Respons setiap orang terhadap pengobatan berbeda, jadi bicarakan dengan dokter untuk mengetahui opsi penghilangan kutil yang tepat untuk Ayah atau Bunda.

Pencegahan Kutil Kelamin

Vaksin HPV efektif dalam mencegah kutil kelamin dengan melindungi tubuh dari jenis HPV yang menyebabkannya. Dianjurkan untuk menerima vaksin pada usia dini, sekitar 11-12 tahun, tetapi orang hingga usia 45 tahun juga dapat mendapatkannya. 

Selain mencegah kutil kelamin, vaksin ini juga melindungi dari beberapa jenis kanker yang terkait dengan HPV. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan vaksin HPV. 

Itu dia tadi penjelasan mengenai pencegahan kutil kelamin pada Bunda yang sedang hamil. Untuk mendapatkan informasi lainnya seputar kehamilan, fertilitas dan program bayi tabung, baca selengkapnya di Bocah Indonesia.

Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Puspawati, et al. (2018). A Retrospective Study of Condyloma Acuminata Profile In Outpatient Clinic Of Dermato-Venereology Sanglah General Hospital Denpasar, Bali-Indonesia Period 2015-2017. Bali Dermatology and Venereology Journal, 1, pp. 1–3. https://balidv.id/index.php/balidv/article/view/9
  • Erman-Vlahovic, et al. (2017). Coexistence of Condylomata Acuminata with Warty Squamous Cell Carcinoma and Squamous Cell Carcinoma. Medical Archives, 71(1), pp. 72–75. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5364785/
  • Sharma, N., Sharma, S., & Singhal, C. (2017). A Comparative Study of Liquid Nitrogen Cryotherapy as Monotherapy versus in Combination with Podophyllin in the Treatment of Condyloma Acuminata. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 11(3), pp. WC01–WC05. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5427413/
  • Cleveland Clinic (2020). Health. Genital Warts.
  • Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Genital Warts.
  • Gabrielee, K. Healthline (2020). Everything You Need to Know About Sex Toys and STIs
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji