Bahaya Obesitas, Program Hamil pun Kandas

Bahaya Obesitas, Program Hamil pun Kandas

Berat badan berlebihan bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit dan berpengaruh terhadap kesuburan.

Memiliki berat badan berlebihan atau obesitas bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Kondisi ini bahkan terjadi di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, dalam 10 tahun terakhir terdapat peningkatan penderita obesitas yang cukup signifikan, yakni 10,5% di tahun 2017 menjadi 21,8% pada tahun 2018.

Obesitas bisa menyebabkan masalah kesehatan yang cukup serius. Hal ini lantaran terjadi penumpukan lemak yang berlebih di dalam tubuh akibat adanya ketidakseimbangan asupan energi yang masuk dengan yang dikeluarkan.

Beberapa kondisi penyakit yang disebabkan obesitas, seperti diabetes melitus, serangan stroke, penyakit jantung, hingga penyumbatan pembuluh darah. Nah, tidak hanya mengganggu masalah kesehatan, memiliki berat badan yang berlebihan juga bisa berpengaruh terhadap kondisi kesuburan pria maupun wanita sehingga sulit bagi pasangan suami istri untuk cepat hamil.

Baca juga: 7 Tips Pola Hidup Sehat Agar Cepat Hamil

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Pengaruh Obesitas Terhadap Kesuburan

Jika Bunda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah memiliki berat badan berlebihan. Pasalnya, obesitas bisa menyebabkan hormon di dalam tubuh tidak seimbang sehingga terjadi resistensi insulin, hiperinsulinemia, peningkatan hormon androgen dan leptin, serta menurunnya hormon seksual yang berkaitan dengan globulin.

Kondisi ini tentu bisa menyebabkan terjadinya disfungsi hipotalamus, bagian otak yang berperan untuk mengatur siklus menstruasi; pematangan sel telur yang terganggu; hingga menurunnya produksi hormon gonadotropin dan progesteron yang merupakan hormon kesuburan.

Obesitas meningkatkan sejumlah risiko baik pada wanita yang baru menjalani promil maupun sudah mendapatkan kehamilan. Pasalnya, wanita yang mengalami obesitas saat hamil bisa mengalami risiko keguguran.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of The Turkish-German Gynecological Association, menyebutkan jika wanita yang memiliki indeks massa tubuh lebih dari 30 memiliki risiko sulit hamil setidaknya dalam satu tahun.

Bahkan pada penelitian yang sama juga menyebutkan, jika wanita yang memiliki IMT lebih dari 30 tidak dapat melakukan persalinan secara normal.

Tidak hanya terjadi pada Bunda, obesitas juga berpengaruh terhadap kesuburan pria. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Central European Journal of Urology, menyebutkan jika setiap 9 kg kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko gangguan kesuburan hingga 10 persen.

Berat badan berlebih bisa mengurangi kadar hormon testosteron dan resistensi insulin sehingga bisa memengaruhi kualitas sperma.

Selain itu, pria yang memiliki berat badan berlebih juga bisa berpengaruh pada meningkatnya suhu di daerah skrotum. Idealnya, suhu skrotum harus berada pada suhu ruangan agar pembentukan sperma di testis lebih optimal.

Bahkan beberapa penelitian menyebutkan kaitan efek berat badan berlebih terhadap ejakulasi dini dan meningkatnya disfungsi ereksi. Gangguan ereksi bisa menurunkan peluang terjadinya pembuahan sebab kondisi tersebut terjadi karena pembuluh darah di penis tersumbat.

Baca juga: Gaya Hidup yang Bikin Kesuburan Meredup

Tips untuk Memperoleh Berat Badan Ideal

Ayah Bunda, memiliki berat badan berlebih tidak dianjurkan karena berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan kesuburan. Maka dari itu, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk memperoleh berat badan yang ideal agar promil optimal.

1. Mengatur pola makan

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang cepat hamil bagi Ayah Bunda adalah mengatur pola makan. Usahakan tetap memiliki pola makan sebanyak tiga kali sehari dengan porsi sayur yang lebih banyak dibandingkan karbohidrat dan protein.

Sedangkan, porsi protein dan karbohidrat harus setara tidak ada yang berlebihan satu sama lainnya. Jangan lupa, Ayah Bunda juga perlu mengonsumsi buah-buahan setiap harinya agar kebutuhan mineral dan vitamin tercukupi.

2. Olahraga secara rutin

Ayah Bunda, melakukan olahraga secara teratur penting, lho. Selain baik untuk kesehatan, olahraga juga membantu Ayah Bunda memiliki berat badan ideal dan menurunkan risiko berat badan berlebihan. Olahraga secara rutin dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh.

Hindari melakukan olahraga berat yang membuat tubuh menjadi stres. Ayah Bunda bisa mengawalinya dengan jalan kaki atau jalan cepat, berenang, yoga, hingga olahraga kardio seperti senam aerobik atau Zumba.

3. Istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup juga penting untuk menjaga berat badan tetap ideal. Setidaknya usahakan tidur 6-8 jam setiap malamnya. Hindari begadang atau tidur larut malam agar tidak meningkatkan risiko kesehatan lainnya.

Demikian penjelasan terkait pengaruh obesitas terhadap kondisi kesuburan. Jika Ayah Bunda mengalami kondisi tersebut, jangan khawatir. Sebelum memulai program hamil sebaiknya terapkan beberapa tips di atas dan mulai jalani pola hidup sehat. Hal ini untuk meningkatkan peluang kehamilan.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Jungheim, E.S., et al. (2013). Weighing the impact of obesity on female reproductive function and fertility. Nutrition Reviews, Volume 71, Issue suppl_1, 1 October 2013, Pages S3–S8. https://academic.oup.com/nutritionreviews/article/71/suppl_1/S3/1834458
  • Dag, Z.O., Dilba, B. (2015). Impact of obesity on infertility in women. J Turk Ger Gynecol Assoc 2015; 16: 111-7. https://cms.galenos.com.tr/Uploads/Article_13433/111-7.pdf
  • Obesity: Symptoms, Causes, Treatment. WebMD. https://www.webmd.com/obesity/what-obesity-is
  • Obesity. World Health Organization. https://www.who.int/health-topics/obesity#tab=tab_1
  • Panduan Hari Obesitas Sedunia. https://ayosehat.kemkes.go.id/pub/files/0b43c48e8765bf62a02f42a1359349d5.pdf 
  • Moon, K.H., et al. (2019). Obesity and Erectile Dysfunction: From Bench to Clinical Implication. World J Mens Health. 2019 May; 37(2): 138–147. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6479091/
  • Gokce, A., Ekmekcioglu, O. (2010). Insight on pathogenesis of lifelong premature ejaculation: inverse relationship between lifelong premature ejaculation and obesity. Int J Impot Res. 2010 Jul-Aug;22(4):251-4. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20574431/
Avatar photo
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji