Beranda » BLOG » Program Hamil » 7 Obat yang Harus Dihindari Saat Program Hamil untuk Mendukung Kesuburan
7 Obat yang Harus Dihindari Saat Program Hamil untuk Mendukung Kesuburan
Penting untuk memerhatikan asupan yang dikonsumsi selama menjalani program hamil, termasuk beberapa jenis obat-obatan yang perlu dihindari saat promil.
Ketika menjalani program hamil, pasangan suami istri perlu mempertimbangkan terkait asupan makanan maupun minuman yang dikonsumsi. Asupan makanan yang diperhatikan dapat berpengaruh pada kondisi kesuburan baik pada pria maupun wanita.
Selain itu, menjaga kesehatan sebelum menjalani promil itu penting agar tubuh dan organ reproduksi sehat dan siap dalam menghadapi kehamilan. Termasuk tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi obat-obatan yang bisa memengaruhi kesuburan maupun kondisi kesehatan organ reproduksi.
Baca juga: Obat Nafsu Makan yang Aman untuk Ibu Hamil
Obat Jenis Apa yang Harus Dihindari Saat Promil?
Beberapa jenis obat mungkin bisa memengaruhi kondisi kesuburan, jika memang diharuskan untuk mengonsumsi obat tersebut maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ikuti petunjuknya sesuai anjuran dokter.
Tanya Mincah tentang Promil?
Nantinya, dokter bisa menyesuaikan obat atau mungkin memberikan jenis obat penggantinya yang tidak memengaruhi kondisi kesuburan. Berikut beberapa jenis obat-obatan yang bisa memengaruhi kondisi kesuburan.
1. Obat hipertensi (tekanan darah tinggi)
Salah satu jenis obat-obatan yang harus dihindari adalah obat hipertensi yang disebut sebagai spironolactone. Jenis obat ini bisa menurunkan produksi sperma. Namun, di sisi lain juga ada beberapa jenis obat penurun tekanan darah yang bisa mengganggu kemampuan sperma dalam membuahi sel telur.
Selain itu, penggunaan obat hipertensi juga bisa menurunkan kualitas sel telur dan embrio pada ibu hamil. Oleh sebab itu, mengonsumsi obat hipertensi sangat dibatasi bagi ibu hamil.
2. Kortikosteroid/steroid
Jenis obat-obatan lainnya yang harus dihindari ketika sedang menjalani program hamil adalah kortikosteroid/steroid. Jika obat ini dikonsumsi dalam dosis tinggi maka bisa menghambat kinerja kelenjar hipofisis dalam merangsang pelepasan sel telur dari ovarium.
Pada pria, penggunaan obat steroid bisa membantu dalam memproduksi hormon androgen jika testis bermasalah. Namun, jangan sampai disalahgunakandisalah gunakan dan mengonsumsinya untuk meningkatkan fungsi fisik dan penampilan, misalnya membesarkan otot.
3. Antidepresan
Jika Bunda mengonsumsi obat antidepresan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika ingin menjalani program hamil. Pasalnya, obat-obat antidepresan termasuk obat penenang atau obat pencegah kejang bisa meningkatkan kadar hormon prolaktin serta mengganggu pelepasan sel telur dari ovarium.
Selain itu, penggunaan obat antidepresan tertentu pada pria bisa mengganggu kondisi kesuburan dengan cara menurunkan kualitas serta pergerakan sperma.
4. Obat hipertiroidisme
Disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan hipertiroidisme sesuai dengan resep dokter. Konsumsi obat yang terlalu banyak atau sedikit bisa memengaruhi hormon prolaktin yang dapat mengganggu siklus menstruasi. Jika kondisi ini terjadi maka tentu bisa menyebabkan susah hamil.
Baca juga: Wanita PCOS Diberi Obat Diabetes, Tingkatkan Peluang Sukses?
5. Obat anti-inflamasi
Beberapa jenis obat anti-inflamasi atau antiradang seperti sulfasalazine yang dikonsumsi dalam jumlah dosis tertentu bisa menurunkan jumlah sperma. Sedangkan, mengonsumsi ibuprofen dalam jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko gangguan kesuburan.
Selain itu, wanita yang merencanakan kehamilan juga sebaiknya mengurangi dalam konsumsi obat antiradang jenis nonsteroid. Pasalnya, obat ini dapat menurunkan kadar hormon progesteron yang memiliki peranan penting dalam fungsi reproduksi.
6. Antipsikotik
Jangan salah konsumsi, obat-obatan antipsikotik seperti risperidone dan amisulpride bisa memengaruhi kinerja kelenjar pituitari dalam memproduksi hormon prolaktin. Kondisi ini menyebabkan gangguan siklus menstruasi serta proses ovulasi pada wanita.
Bunda bisa melakukan konsultasi dengan dokter jika harus mengonsumsi obat antipsikotik dan merencanakan program hamil.
7. Obat tradisional atau suplemen herbal
Mungkin banyak yang menganggap jika obat tradisional atau obat herbal lebih aman dibandingkan obat kimia. Nyatanya, banyak produk herbal yang belum lulus uji secara klinik terkait keamanannya untuk kesehatan maupun kesuburan.
Oleh sebab itu, jangan ragu tanya pada dokter terkait pengonsumsian obat herbal jika Bunda sedang merencanakan program hamil.
Itu dia beberapa jenis obat-obatan yang harus dihindari saat menjalani program hamil. Sebelum mengonsumsinya secara sembarangan, pastikan untuk konsultasikan dengan dokter dulu, ya.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Unuane, D., et al. (2020). Impact of thyroid disease on fertility and assisted conception. Best Practice & Research Clinical Endocrinology & Metabolism, Volume 34, Issue 4.
- British Thyroid Foundation. Pregnancy and fertility in thyroid disorders.
Artikel Terkait:
- Rangkaian Tes Kesuburan Pria yang Harus Kamu Ketahui…
- 7 Makanan yang Dilarang Untuk Program Hamil yang…
- Obat Nafsu Makan yang Aman untuk Ibu Hamil
- Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik…
- 6 Penyebab Program Bayi Tabung Gagal yang Harus Anda…
- Meski Menyehatkan, Sayuran Ini Ternyata Perlu…
- Tes Kesuburan untuk Rencanakan Program Hamil Sebelum Menikah
- 6 Makanan Sehat yang Baik Dikonsumsi untuk program Hamil