Beranda » BLOG » Infertilitas » Kenali Prosedur Bedah Pengangkatan Fibroid, Miomektomi
Kenali Prosedur Bedah Pengangkatan Fibroid, Miomektomi
Salah satu opsi pengangkatan fibroid atau tumor jinak pada rahim melalui prosedur miomektomi. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan di bawah perut.
Fibroid rahim atau miom adalah komplikasi yang dapat dialami oleh wanita. Biasanya, fibroid rahim dialami wanita berusia 30 – 50 tahun dan biasanya dialami oleh wanita yang memiliki keluarga dengan riwayat miom.
Namun, kondisi ini bisa dialami oleh wanita dengan usia berapapun Miom jarang menunjukkan gejala yang signifikan
Umumnya, miom bersifat jinak dan tidak berbahaya. Namun pada kondisi tertentu, miom bisa menimbulkan beberapa gejala.
menurut dr. Riyan Hari Kurniawan, Sp.OG – KFER menyebutkan jika pengobatan miom bermacam-macam, mulai dari diresepkan obat-obatan, operasi, hingga pengangkatan rahim.
Tanya Ferly tentang Promil?
Pada prinsipnya, miom tidak memerlukan penanganan khusus tetapi beberapa kondisi bisa menyebabkan miom memerlukan prosedur operasi, salah satunya miomektomi.
Apa Itu Miomektomi?
Miomektomi adalah prosedur bedah untuk mengangkat kelainan pada rahim, yakni miom atau tumor jinak. Prosedur ini akan mengangkat tumor dari rahim. Prosedur ini akan dilakukan jika miom menimbulkan gejala-gejala tertentu.
Jenis-Jenis Miomektomi
Umumnya, prosedur ini dilakukan bagi wanita yang ingin hamil dan memiliki keturunan. Miomektomi dilakukan ketika ingin mengeluarkan miom tanpa mengangkat jaringan rahim.
Miomektomi adalah prosedur pembedahan untuk mengeluarkan miom tanpa mengangkat jaringan rahim yang masih sehat dan berfungsi.
Operasi miom ini biasanya dilakukan pada pasien yang masih ingin hamil. Ada beberapa jenis operasi miomektomi, seperti abdominal miomektomi, histeroskopi, dan laparoskopi.
Abdominal Miomektomi
Prosedur pengangkatan miom ini dilakukan dengan memberikan sayatan di perut. Hal ini guna dapat mengakses rahim untuk mengangkat miom.
Prosedur ini dilakukan ketika ukuran tumor cukup besar. Sayatan di perut diperlukan untuk mengeluarkan miom dari rahim.
Histeroskopi
Histeroskopi merupakan salah satu prosedur bedah minimal invasif. Prosedur ini dilakukan jika miom yang memiliki ukuran kecil serta jumlahnya sedikit.
Pada prosesnya, dokter akan memasukkan alat histeroskopi seperti selang elastis yang dilengkapi kamera pada ujungnya untuk memantau kondisi rahim.
Laparoskopi
Laparoskopi juga merupakan salah satu prosedur bedah minimal invasif yang dilakukan untuk mengangkat miom yang berukuran kecil dan jumlahnya sedikit.
Dokter akan membuat sayatan kecil di perut. Kemudian dokter akan memasukkan alat khusus yang dilengkapi kamera untuk melihat kondisi panggul dan rahim.
Selanjutnya dokter akan menghancurkan miom dengan alat tersebut. Mengingat laparoskopi ini merupakan bedah minimal invasif maka proses penyembuhannya pun lebih cepat dibandingkan prosedur bedah besar. Namun jika ukuran miom besar maka diperlukan miomektomi perut.
Kapan Miomektomi Dilakukan?
Kebanyakan wanita yang memiliki miom tidak mengalami gejala khusus. Kondisi tersebut terdeteksi ketika melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter sehingga biasanya tidak memerlukan penanganan dan pengobatan khusus.
Namun, pada kondisi tertentu, miom perlu ditangani dengan operasi. Berikut ini adalah kondisi di mana miomektomi dilakukan:
- Volume darah menstruasi berlebihan.
- Nyeri pada saat berhubungan.
- Periode menstruasi lebih lama daripada biasanya.
- Terdapat benjolan pada perut.
- Susah hamil.
Miom juga bisa memicu risiko komplikasi kehamilan yang dialami wanita, seperti bayi lahir prematur, solusio plasenta, hingga keguguran.
Efek Samping Miomektomi
Operasi miom yang dilakukan umumnya tidak menyebabkan komplikasi yang berbahaya selama dilakukan sesuai dengan prosedur medis yang tepat. Namun efek samping yang dimaksud yakni timbulnya beberapa kondisi, seperti:
- Perdarahan yang berlebihan.
- Pembentukan jaringan parut yang bisa menyebabkan perlengketan rahim.
- Komplikasi kehamilan.
- Komplikasi persalinan (keguguran, persalinan prematur, posisi plasenta abnormal).
Meski begitu, beberapa kondisi di atas jarang terjadi. Namun dapat dicegah atau ditangani dengan tepat oleh tenaga medis yang kompeten.
Biaya Miomektomi
Biaya miomektomi tergantung pada jenis operasi yang dilakukan. Pasalnya, berbeda metode operasi yang dilakukan maka akan berbeda pula biaya yang akan dikeluarkan oleh pasien.
Proses pengangkatan miom melalui operasi memerlukan biaya yang tidak sedikit. Biaya ini tentu belum termasuk dengan biaya konsultasi dokter, hingga biaya perawatan.
Tidak semua miom perlu melakukan operasi. Jika Anda memiliki miom dan ingin mengatasinya, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Jika Anda mengalami gejala mengenai miomektomi, kami memiliki layanan yang tepat untuk Anda. Silakan isi formulir di bawah ini, tim kami segera menghubungi Anda.
Gejala-gejala miom di atas bisa menyebabkan kondisi yang serius. Segera periksakan diri Anda!
- Farris, M., et al. (2019). Uterine fibroids: an update on current and emerging medical treatment options. Ther Clin Risk Manag. 2019; 15: 157–178.
- Shue, S., et al. (2018). Comparison of Long-Term Fertility Outcomes after Myomectomy: Relationship with Number of Myomas Removed. Journal of Minimally Invasive Gynecology. Volume 25, Issue 6, P1002-1008.
- Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG); 2006. Uterine fibroids: Surgery.
- Mengenal Postmatur, Bayi Telat Lahir dari Waktunya - 03/10/2024
- 3 Jenis Terapi Kesuburan yang Meningkatkan Peluang Kehamilan - 02/10/2024
- Sindrom Fragile X Bisa Pengaruhi Kesuburan? - 30/09/2024
Artikel Terkait:
- Kenali Polip Rahim & Serviks Penyebab Wanita Sulit Hamil
- Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Endometriosis
- Nyeri Haid Tak Tertahankan Saat Menstruasi? Kenali…
- Kenali Siklus Menstruasi Normal dan Tidak, Ini…
- Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Radang Panggul
- Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Keguguran Berulang
- Teratozoospermia, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya.
- Kenali Penyebab Kista Ovarium pada Remaja