▶️ You might be interested

3 Masalah Prostat yang Umum Terjadi pada Pria

3 Masalah Prostat yang Umum Terjadi pada Pria

Inilah berbagai macam masalah prostat yang sering ditemukan.

Kelenjar prostat adalah salah satu organ pria yang besarnya hanya seukuran kacang kenari. Namun, masalah bisa timbul bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada prostat mengingat posisi kelenjar ini terhadap organ-organ lain di dalam tubuh.

Apa Fungsi Prostat pada Laki-Laki?

Kelenjar prostat merupakan bagian dari organ reproduksi pria, yang juga mencakup penis, skrotum, dan testis. Prostat menghasilkan cairan yang menjadi komponen utama semen, atau dikenal sebagai air mani atau cairan sperma. Cairan prostat ini menutrisi, melindungi, dan memungkinkan sperma untuk berenang sehingga memampukan pria untuk memiliki keturunan. 

Kelenjar prostat terletak tepat di bawah kandung kemih dan di depan rektum. Kelenjar ini juga mengelilingi uretra pada bagian leher kandung kemih. Leher kandung kemih adalah area di mana uretra bergabung dengan kandung kemih. Uretra adalah saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh. Pada pria, uretra juga menyalurkan air mani melalui penis saat klimaks seksual tercapai atau ejakulasi.

Penyakit Prostat

Prostat itu sendiri terdiri dari dua bagian, yakni kanan dan kiri, serta lebih lebar di bagian pangkal/dasarnya. Pangkal prostat bersentuhan dengan kandung kemih. Sedangkan bagian puncak atau apeksnya, berada di ujung bawah, dekat ke rektum. Di antara apeks dan pangkal terletak kelenjar prostat bagian tengah. Dari lokasi anatominya ini bisa dilihat bahwa adanya masalah pada prostat akan memengaruhi proses buang air kecil dan fungsi seksual pria.


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

Apa Saja Jenis Penyakit Prostat?

Adalah fakta bahwa sebagian besar pria akan mengalami masalah prostat di satu titik dalam hidup mereka. Masalah pada prostat ini umumnya berkaitan dengan tiga kondisi berikut, yakni prostatitis, pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia/BPH), dan kanker.

1. Prostatitis

Istilah prostatitis merujuk kepada peradangan prostat. Kondisi ini dapat menyerang pria dari segala usia, namun paling sering ditemukan pada pria di bawah usia 50 tahun. Ada dua tipe utama prostatitis, yakni prostatitis akut dan kronis. 

  • Prostatitis akut, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri dan menyebabkan nyeri yang tiba-tiba timbul saat buang air kecil. Pancaran urin melemah serta sering disertai demam dan menggigil. 
  • Prostatitis kronis, atau disebut juga sindrom nyeri pinggul kronis adalah kondisi yang kurang spesifik. Gejalanya mencakup ketidaknyamanan di area panggul yang sifatnya terus-menerus atau berulang, nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, keinginan buang air kecil yang meningkat (urgensi), buang air kecil tidak lampias (kandung kemih sulit dikosongkan), dan/atau ejakulasi yang menyakitkan. Penyebab pasti dari prostatitis kronis ini sering tidak ditemukan. Salah satu kemungkinannya adalah sistem imun tubuh yang “salah target” sehingga menyerang prostat dengan zat-zat pemicu peradangan. Kemungkinan lain adalah infeksi bakteri atau jamur yang tidak terdeteksi oleh tes standar. Faktor-faktor lain juga bisa memicu gejala, seperti makanan tertentu, stres psikologis, cedera pada area kemih dan kelamin, serta riwayat biopsi prostat berulang.

2. Pembesaran prostat jinak

Pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) merujuk kepada pertumbuhan kelenjar prostat yang berlebihan. BPH adalah masalah prostat yang paling sering terjadi pada pria di atas usia 50 tahun. Massa prostat bisa bertambah hingga 2-3 kali lipat selama beberapa dekade terakhir kehidupan.

Yang perlu digarisbawahi, BPH tidak disebabkan oleh kanker (meski dapat terjadi bersamaan). Kondisi ini bisa dianggap sebagai bagian dari proses penuaan yang normal bagi kebanyakan pria. 

Sekitar setengah dari kasus BPH tidak bergejala, tetapi sebagian lagi akan mengalami gangguan. Ketika prostat membesar, organ ini akan menjepit uretra sehingga kandung kemih harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkan urin. Keluhan dapat berupa:

  • Sering buang air kecil, khususnya di malam hari (nokturia)
  • Pancaran urin yang lemah atau putus-putus
  • Sulit buang air kecil, yang ditandai dengan harus menunggu beberapa saat baru urin keluar
  • Urin menetes atau bocor di akhir buang air kecil
  • Nyeri saat buang air kecil atau terdapat darah di dalam urin
  • Pengosongan kandung kemih tidak tuntas, ditandai dengan buang air kecil yang tidak lampias
  • Mengompol
  • Mengejan saat buang air kecil, atau harus mengencangkan otot untuk mengeluarkan urin

Hingga kini, faktor risiko terbesar untuk BPH adalah usia. Semakin tua usia pria, semakin tinggi peluangnya untuk mengalami BPH. Namun demikian, faktor-faktor seperti prostatitis, gaya hidup yang “mager”, obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes telah ditemukan berkaitan dengan kondisi tersebut. Lebih jauh lagi, para peneliti telah menemukan korelasi antara BPH dengan pola makan yang tinggi gula, daging merah, dan biji-bijian olahan.

3. Kanker prostat

Seperti halnya kanker lain, kanker prostat terjadi akibat pertumbuhan sel prostat yang tidak normal. Kanker prostat dapat bersifat lokal (terbatas pada prostat itu sendiri), menyebar secara regional (ke jaringan sekitar) atau bermetastasis (menyebar ke lokasi yang lebih jauh). Kabar baiknya, beberapa tahun terakhir telah terjadi kemajuan besar dalam deteksi dini, diagnosis, dan pengobatan kanker prostat

Kanker prostat bisa tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal. Namun di tahap yang lebih lanjut, dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan prostat pada umumnya (seperti pada BPH), ditambah dengan adanya darah atau air mani dalam urin yang bisa dilihat secara kasat mata, nyeri tulang, dan menurunnya berat badan yang tidak disengaja.

Penyebab pasti kanker prostat belum diketahui, meskipun cacat genetik (baik yang diwariskan maupun tidak) memegang peranan penting. Usia adalah faktor risiko yang penting, seperti halnya riwayat keluarga. Pria yang ayah atau saudara laki-lakinya menderita kanker prostat memiliki kemungkinan 2-3 kali lebih besar untuk mengidapnya.

Faktor lain yang juga meningkatkan risiko kanker prostat, antara lain etnis Afro-Amerika (kulit hitam), pola makan tinggi daging merah dan lemak jenuh, serta obesitas. Beberapa studi pun menunjukkan bahwa pria yang jarang ejakulasi lebih berisiko mengalami kanker prostat.

Penyakit Prostat yang umum

Terlepas dari penyebab masalah prostat ini, pria dihimbau untuk segera mencari pertolongan medis ketika buang air kecil dirasa sulit, ada rasa nyeri atau menggigil saat berkemih, serta adanya darah di dalam urin.

Apakah Prostat Mempengaruhi Kesuburan Pria?

Ketiga masalah prostat yang sudah dibahas, dasarnya adalah proses peradangan. Kondisi peradangan prostat yang awalnya dipicu oleh infeksi, respon kekebalan tubuh, rangsangan saraf, atau pemicu lain, dapat berdampak pada fungsi prostat. 

Faktanya, kesuburan pria bergantung pada komposisi cairan prostat yang diproduksi oleh sel-sel epitel kelenjar tersebut. Mengingat kelenjar prostat adalah kelenjar aksesori pria utama yang menjalankan fungsi penting dalam proses reproduksi, peradangan lokal di dalam organ ini tentu akan mengganggu kesuburan pria baik secara langsung dengan merusak kualitas sperma, maupun secara tidak langsung dengan menyebabkan gangguan fungsi prostat.

Hingga kini, para peneliti belum menemukan cara untuk mencegah masalah-masalah pada prostat ini. Pria dengan risiko yang lebih besar untuk mengalami masalah prostat harus berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan prostat secara teratur. Ayah juga perlu mengetahui dan mengenali gejala-gejala gangguan prostat agar segera mendapat pengobatan, sehingga mengurangi dampak masalah prostat terhadap kesuburan bisa dikurangi atau bahkan dihindari.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Alshahrani S, McGill J, Agarwal A. Prostatitis and male infertility. Journal of reproductive immunology. 2013 Nov 1;100(1):30-6.
  • Motrich RD, Salazar FC, Breser ML, Mackern-Oberti JP, Godoy GJ, Olivera C, Paira DA, Rivero VE. Implications of prostate inflammation on male fertility. Andrologia. 2018 Dec;50(11):e13093. doi: 10.1111/and.13093. PMID: 30569650.
  • Verze P, Cai T, Lorenzetti S. The role of the prostate in male fertility, health and disease. Nat Rev Urol. 2016 Jul;13(7):379-86. doi: 10.1038/nrurol.2016.89. Epub 2016 Jun 1. PMID: 27245504.
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji