Masa Subur Pria, Waktu yang Tepat Untuk Berhubungan

masa subur pria

Salah satu penunjang pasangan agar cepat hamil adalah melakukan hubungan suami istri pada saat masa subur. Namun, selama ini yang banyak diketahui adalah masa subur wanita yang dapat dihitung melalui siklus menstruasi. Lantas, bagaimana dengan masa subur pria?

Kapan Masa Subur Pria Berlangsung?

Berbeda dengan masa subur wanita, masa subur pria tidak memiliki spesifikasi tertentu. Faktanya, pria hanya perlu berhubungan tiap dua atau tiga hari sekali. Pada dasarnya, seorang pria dikatakan berada dalam masa subur ketika masih bisa menghasilkan sperma dengan kualitas terbaik dan dalam jumlah yang cukup.

Seorang pria mulai memproduksi sperma sejak usia antara 12 – 13 tahun. Kondisi ini berlangsung hingga dewasa. Masa subur pria dikaitkan dengan kualitas dan jumlah sperma yang dikeluarkan ketika ejakulasi. Berikut indikasi seorang pria berada dalam masa subur.

Jumlah sperma

Jumlah sperma yang baik pada saat ejakulasi adalah 15 juta sperma per milimeter air mani. Hal ini sangat berpengaruh dengan kemungkinan keberhasilan membuahi sel telur pasangannya. Jika sel sperma yang dihasilkan dalam air mani lebih sedikit maka kemungkinan terjadinya pembuahan sel telur juga akan menurun.

Motilitas sperma

Motilitas atau pergerakan sperma harus memiliki gerakan yang gesit untuk mencapai dan membuahi sel telur. Sebelum membuahi sel telur, sperma harus tetap hidup saat berenang menyeberangi leher rahim, sperma harus tetap hidup saat berenang menuju leher rahim, rahim, saluran tuba. Sperma yang dengan kemampuan bergerak yang baik akan meningkatkan peluang pembuahan.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Bentuk sperma

Bentuk sperma terdiri atas kepala yang berbentuk oval dan berekor panjang dapat membantu pergerakan sperma menuju sel telur. Struktur sperma yang baik akan meningkatkan peluang terjadinya pembuahan. Pria yang subur memiliki lebih dari 50 persen sperma berbentuk normal.

Hormon

Masa subur pria ditentukan dengan hormon testosteron dalam jumlah yang stabil. Kondisi ini membuat pria memiliki kemampuan produksi sperma dengan baik serta hasrat seksual yang juga terjaga dengan baik.

Faktor yang Memengaruhi Kesuburan Pria

Seorang pria memiliki kesuburan yang baik ketika jumlah dan kualitas sperma terjaga dengan baik. Oleh sebab itu, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas sperma.

Usia

Sama seperti wanita, tingkat kesuburan pria biasanya menurun secara signifikan ketika menginjak usia 38 tahun. Semakin bertambah usia maka tingkat kesuburan pria juga semakin turun. Hal ini akan membuat pasangan sulit mendapatkan kehamilan.

Gaya hidup

Salah satu faktor yang memengaruhi kesuburan adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti obesitas, merokok, dan mengonsumsi alkohol. Pria perokok memiliki kemungkinan kualitas sperma yang kurang baik dibanding pria yang tidak merokok. Hal ini dikarenakan zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok akan memengaruhi kualitas sperma. 

Paparan zat berbahaya

Terlalu sering terpapar zat berbahaya, seperti pestisida, merkuri logam berat, benzena, dan barium dapat memengaruhi kesuburan pria.

Masalah Pada Masa Subur Pria

Tidak hanya wanita yang mengalami masalah kesuburan tetapi pria juga bisa mengalami hal yang sama. Terdapat beberapa masalah yang berkaitan dengan masa subur pria, seperti jumlah sperma rendah, pergerakan sperma, dan bentuk sperma yang kurang sempurna.

Jumlah sperma pria dikatakan rendah jika kuantitasnya kurang dari 15 juta per milimeter air mani sehingga menyebabkan pria mengalami kelainan sperma. Kelainan sperma yang bisa dialami pria, di antaranya: azoospermia, oligospermia, teratozoospermia, asthenozoospermia, cryptozoospermia, dan oligoasthenoteratospermia. Hal ini bisa membuat pasangan susah hamil.

Terdapat beberapa penyebab yang memengaruhi kelainan sperma, seperti:

  • Ejakulasi retrograde. Kondisi ketika saat ejakulasi, sperma tidak keluar melalui penis melainkan berbalik masuk ke kandung kemih.
  • Penyumbatan. Beberapa pria memiliki kondisi penyumbatan antara testis dan penis yang membuat pergerakan sperma terhambat.
pria sehat

Cara Menjaga Kesuburan Pria

Tidak hanya menandakan pria berada dalam masa subur, kualitas sperma yang baik juga menunjukkan kondisi tubuh yang sehat. Kualitas sperma dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Namun, Anda bisa mencegahnya dengan beberapa cara alami.

Makanan sehat

Salah satu cara untuk menjaga kesuburan pria adalah dengan mengonsumsi makanan sehat. Makanan sehat yang dikonsumsi mengandung serat, protein, karbohidrat, protein, hingga mineral. Sumber protein terbaik akan meningkatkan kualitas sperma. Pilih sumber protein tanpa lemak, sayuran, dan buah-buahan.

Olahraga

Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kadar testosteron sehingga dapat meningkatkan kesuburan. Hal ini dibuktikan dengan hasil studi bahwa pria yang berolahraga secara teratur dapat memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi dan kualitas air mani yang lebih baik. Namun, perlu dicatat, hindari olahraga berat yang berlebihan yang dapat mengurangi kadar testosteron.

Konsumsi suplemen dan vitamin

Salah satu cara untuk menjaga kualitas sperma mengonsumsi suplemen dan vitamin tambahan untuk meningkatkan kesuburan serta meningkatkan kualitas sperma. Salah satu suplemen yang baik dikonsumsi adalah Asam D-aspartat (D-AA) yang dapat meningkatkan kadar testosteron, yang berperan penting dalam kesuburan pria.

Cara untuk meningkatkan kesuburan dapat mengonsumsi vitamin C, vitamin D, dan zinc yang meningkatkan kesuburan. Sebuah studi menunjukkan bahwa pria yang kekurangan vitamin D lebih cenderung memiliki kadar testosteron rendah.

Selain itu, mengonsumsi antioksidan juga memiliki resiko rendah sperma yang rusak dan dapat meningkatkan kesuburan pada pria. Pasangan suami istri akan memiliki peluang kehamilan yang tinggi ketika pria mengonsumsi antioksidan tambahan.

Kelola stres

Stres tidak hanya menjadi sumber suatu penyakit namun juga dapat menghambat kesuburan pada pria dan wanita. Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan kadar kortisol, yang memiliki efek negatif kuat pada testosteron. Ketika kortisol naik sebaliknya kadar testosteron cenderung turun.

Gaya hidup sehat

Jika ingin menjaga kesuburan, Anda harus mengubah gaya hidup lebih sehat, seperti berhenti merokok dan kurangi mengonsumsi alkohol. Sebuah penelitian pria yang mengonsumsi alkohol memiliki jumlah sperma sebesar 12%, sedangkan pria yang tidak mengonsumsi alkohol dan non-perokok memiliki jumlah sperma sebesar 37%.

Mengonsumsi alkohol yang lebih tinggi dapat memengaruhi jumlah sperma yang lebih rendah, sperma yang berbentuk normal sedikit, dan motilitas sperma yang lebih buruk.

cheer

Jika Anda mengalami kondisi di atas, kami memiliki layanan yang tepat untuk pemeriksaan Anda.

Silakan isi formulir di bawah ini, tim kami segera menghubungi Anda.

  1. Isiah D Harris, Carolyn Fronczak, Lauren Roth, Randall B Meacham. Fertility and the Aging Male. Rev Urol. 2011; 13(4): e184–e190.
  2. Min Xie. Diurnal and seasonal changes in semen quality of men in subfertile partnerships. Pages 1375-1384. Received 28 Jan 2018. Accepted 30 May 2018, Published online: 18 Jun 2018.
  3. T E Schmid. The effects of male age on sperm DNA damage in healthy non-smokers. Hum Reprod. 2007 Jan;22(1):180-7.
  4. Kovac JR, Addai J, Smith RP, Coward RM, Lamb DJ, Lipshultz LI. The effects of advanced paternal age on fertility. Asian J Androl. 2013;15(6):723-728.
  5. Damayanthi Durairajanayagam. Lifestyle causes of male infertility. Arab J Urol. 2018 Feb 13;16(1):10-20.
  6. Mohamed A M Hassan, Stephen R Killick. Effect of male age on fertility: evidence for the decline in male fertility with increasing age. Fertil Steril. 2003 Jun;79 Suppl 3:1520-7.
Avatar photo
Share:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari terakhir untuk hemat 11%
Checkout Sekarang

Hari
Jam
Menit
Detik
doctors
Buat Janji