3 Kebiasaan Turunkan Kesuburan

Kebiasaan Turunkan Kesuburan

Infertilitas pada pria dapat disebabkan oleh berbagai faktor gaya hidup yang dapat memengaruhi kualitas sperma dan fungsi reproduksi. 

Hampir 1 dari 6 pasangan mengalami masalah infertilitas, yang berarti mereka belum berhasil memiliki momongan meskipun telah melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan secara rutin selama setahun atau lebih. 

Pada kasus ini, infertilitas pria berperan sangat penting. Ketidaksuburan pada pria dapat disebabkan oleh produksi sperma yang cukup rendah, fungsi sperma yang abnormal, ataupun sumbatan yang mencegah pengiriman sperma. Selain itu, gaya hidup juga berkontribusi pada infertilitas pria. Kondisi ini tentu akan berpengaruh jika Ayah dan Bunda ingin cepat hamil.

Baca juga: 7 Ciri-Ciri Sperma Sehat yang Bisa Menentukan Tingkat Kesuburan Pria

Beberapa Pengaruh Lifestyle Terhadap Kesuburan Pria

1. Kebiasaan Merokok Mempengaruhi Kesuburan Pria

Kebiasaan buruk yang dapat menurunkan kesuburan pria adalah kebiasaan merokok. Racun yang sangat berbahaya dalam rokok tidak hanya merusak paru-paru tetapi juga kesehatan seluruh tubuh, salah satunya sistem reproduksi pria.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Pada bulan April 2016, European Urology menerbitkan analisis tentang efek merokok terhadap kesehatan sperma. Analisis ini mencakup 20 penelitian dan sedikit lebih dari 5.000 Pria di seluruh Eropa. Studi tersebut menemukan bahwa pria yang merokok lebih dominan mengalami penurunan jumlah sperma, penurunan motilitas sperma (bagaimana sperma berenang), dan morfologi sperma yang buruk (bagaimana sperma berbentuk).

Studi yang diterbitkan oleh European Urology menunjukkan bahwa merokok dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma pada pria. Pria yang merokok memiliki penurunan konsentrasi sperma, penurunan motilitas (kemampuan berenang sperma), jumlah sperma dengan bentuk normal yang lebih sedikit, dan kerusakan DNA sperma yang lebih tinggi.

Racun yang terdapat dalam rokok seringkali menjadi penyebab efek buruk pada kesehatan. Merokok mengakibatkan pria terpapar tingkat kadmium dan timbal yang tinggi, logam yang dikaitkan dengan penurunan kesuburan. Perokok berat (mereka yang merokok 20 atau lebih batang rokok per hari) ditemukan memiliki tingkat kadmium yang lebih tinggi dalam air mani mereka. 

Namun, untungnya sperma bisa membaik setelah pria berhenti merokok. Meskipun belum ada dapat dipastikan berapa lama proses ini akan berlangsung. Namun banyak penelitian yang mengatakan bahwa diperlukan hampir 3 bulan bagi sel sperma untuk mencapai kematangannya.

2. Konsumsi Minuman Alkohol Memengaruhi Sperma

Konsumsi alkohol berlebihan memiliki banyak efek buruk pada kesehatan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dalam sekitar 35 persen dari kasus ketidaksuburan, dapat teridentifikasi faktor-faktor baik dari pihak pria maupun wanita.

Studi menunjukkan bahwa konsumsi alkohol berat dan terus-menerus, atau minum dalam jumlah besar dalam waktu dua jam pada pria memiliki dampak negatif pada sperma. Konsumsi lebih dari 14 minuman alkohol dalam seminggu dapat dengan cepat menurunkan kadar testosteron dan cukup mempengaruhi jumlah sperma.

Pada pria, konsumsi alkohol berat berdampak pada kesuburan dengan:

  • Menurunkan kadar hormon testosteron, hormon folikel-stimulasi, dan hormon luteinizing, serta meningkatkan kadar hormon estrogen, yang mengurangi produksi sperma 
  • Mengakibatkan penyusutan testis, yang dapat menyebabkan impotensi atau ketidaksuburan 
  • Mengubah pelepasan gonadotropin, yang mempengaruhi produksi sperma 
  • Menyebabkan ejakulasi dini atau penurunan jumlah ejakulasi
  • Mengubah bentuk, ukuran, dan gerakan sperma yang sehat

Kombinasi narkoba seperti mariyuana atau opioid dengan alkohol juga menurunkan kesuburan. Selain itu, penyakit hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan dapat mempengaruhi kualitas sperma. Selain itu, studi terbaru pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa paparan alkohol selama perkembangan awal dalam kehidupan menyebabkan perubahan pada DNA.

Baca juga: Resep Tumis Wortel, Menu Sehat yang Baik untuk Kesuburan Pria

3. Jarang Olahraga dan Pola Makan Tidak Sehat

Jika pria termasuk orang yang jarang atau bahkan tidak pernah melakukan aktivitas fisik dan tidak menjaga pola makan sehat, kebiasaan itu semua dapat menyebabkan pria mengalami obesitas. Obesitas, pada gilirannya, dapat berdampak negatif pada kesehatan, lho.

Peneliti Italia melaporkan bahwa obesitas pada anak laki-laki dapat berhubungan dengan penyusutan ukuran testis dan meningkatkan risiko ketidaksuburan pada pria muda.

Penelitian tersebut ditemukan pada anak laki-laki berusia 2 hingga 18 tahun yang dirujuk ke Unit Endokrinologi Pediatrik di Universitas Catania di Sisilia untuk kontrol berat badan. 

Para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak dengan kadar insulin normal memiliki volume testis yang lebih tinggi hingga dua kali lipat dibandingkan dengan anak-anak dengan kadar insulin yang tinggi.

Pada anak laki-laki yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, hiperinsulinemia (resistensi insulin) cenderung menyebabkan penurunan volume testis dibandingkan dengan anak laki-laki lainnya, kata para peneliti.

Penyusutan ukuran testis yang disebut hipotrofi testis, menurut peneliti kondisi ini dapat meningkatkan risiko ketidaksuburan pada pria.

“Volume testis memiliki hubungan langsung dengan air mani dan cenderung berpengaruh pada fungsi hormon,” kata Dr. Alex Robles, seorang ahli kesuburan di Columbia University Fertility Center di New York, kepada Medical News Today.

Itu dia tadi beberapa pola kebiasaan yang dapat memengaruhi kesuburan pria. Jika Ayah berniat untuk menjalani program hamil, ubah pola kebiasaan dengan hidup sehat dan konsultasi dengan dokter.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  • Reproductive Biology and Endocrinology. Diakses 2023. Lifestyle factors and reproductive health: taking control of your fertility https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3717046/
  • International Journal of General Medicine. Diakses 2023. Causes and Risk Factors for Male Infertility: A Scoping Review of Published Studies https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9268217/
  • BioMed Central. Diakses 2023. Lifestyle and fertility: the influence of stress and quality of life on male fertility https://rbej.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12958-018-0436-9
Avatar photo
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji