Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Wanita » Kanker Korpus Uteri Penyebab Panggul Bunda Nyeri
Kanker Korpus Uteri Penyebab Panggul Bunda Nyeri
Kanker korpus uteri dapat menjadi penyebab Bunda mengalami nyeri panggul dan sakit saat berhubungan seksual.
Kanker korpus uteri atau disebut juga dengan kanker endometrium adalah jenis kanker ginekologi yang umum terjadi pada wanita. Mengenali gejala, faktor risiko, dan melakukan pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker korpus uteri.
Meskipun prognosis secara keseluruhan relatif baik, kanker endometrium dengan tingkat keganasan tinggi memiliki risiko untuk kambuh. Hal ini yang membuat pencegahan terhadap kambuhnya kanker endometrium sangatlah penting.
Baca Juga: Ovarium Tak Terlihat, Jaringan Lemak Jadi Penghambat?
Corpus uteri atau salah satu bagian utama rahim adalah organ berotot dan berongga yang merupakan bagian dari sistem reproduksi Bunda. Organ ini memiliki peran utama dalam menyediakan lingkungan yang mendukung perkembangan embrio dan kehamilan. Berikut adalah beberapa aspek utama tentang corpus uteri:
Tanya Ferly tentang Promil?
1. Anatomi dan Struktur
Corpus uteri terletak di bagian bawah rongga panggul dan memiliki bentuk seperti pir. Terdiri dari dua bagian utama, yakni serviks (leher rahim) yang berhubungan dengan vagina dan corpus (badan rahim) yang meluas ke atas dari serviks.
Dinding rahim terdiri dari beberapa lapisan, termasuk endometrium (lapisan dalam yang mengalami perubahan selama siklus menstruasi), miometrium (lapisan otot tengah yang bertanggung jawab untuk kontraksi), dan perimetrium (lapisan luar yang melapisi rahim).
2. Peran dalam Siklus Menstruasi
Corpus uteri memainkan peran penting dalam siklus menstruasi wanita. Setiap siklus, endometrium mengalami pertumbuhan dan persiapan sebagai tempat untuk embrio yang telah dibuahi. Jika pembuahan tidak terjadi, endometrium akan terlepas dalam bentuk menstruasi.
3. Proses Implantasi
Corpus uteri menjadi tempat bagi proses implantasi embrio yang telah dibuahi. Setelah pembuahan terjadi di tuba falopi, embrio mencapai rahim dan menancapkan dirinya ke dalam endometrium untuk memulai perkembangannya.
4. Menjaga Kehamilan
Selama kehamilan, corpus uteri berfungsi untuk mendukung dan memelihara janin yang berkembang. Hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron diproduksi untuk menjaga kehamilan dan mencegah siklus menstruasi.
Pada trimester awal kehamilan, corpus uteri mempersiapkan endometrium dan menjaga kestabilan kehamilan. Pada trimester kedua dan ketiga, corpus uteri berperan dalam pemeliharaan janin yang berkembang.
Corpus uteri memiliki peran yang vital dalam perjalanan kehamilan dan kesuburan Bunda. Pemahaman mendalam tentang fisiologi dan fungsi organ ini penting untuk mendukung fase-fase penting dalam kehamilan Bunda.
Gejala dan Faktor Risiko Kanker Corpus Uteri
Tanda dan gejala kanker corpus uteri bervariasi tergantung pada tahapan penyakit. Beberapa gejala kanker corpus uteri yang mungkin Bunda alami antara lain:
- Perdarahan tidak normal dari vagina, seperti perdarahan antara periode menstruasi atau perdarahan setelah menopause.
- Nyeri panggul.
- Rasa sakit saat melakukan hubungan seksual.
- Penurunan berat badan yang tidak wajar.
- Pembengkakan pada area panggul atau perut.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan Bunda terkena kanker corpus uteri, antara lain:
- Usia, risiko kanker corpus uteri meningkat seiring bertambahnya usia.
- Obesitas dapat meningkatkan kadar hormon estrogen, yang dapat meningkatkan risiko kanker corpus uteri.
- Riwayat keluarga, jika ada anggota keluarga Bunda yang pernah menderita kanker corpus uteri, risiko untuk Bunda mengalaminya juga meningkat.
- Riwayat hiperplasia endometrium, hiperplasia endometrium adalah kondisi di mana lapisan rahim tumbuh secara berlebihan, yang dapat meningkatkan risiko kanker corpus uteri.
- Riwayat sindrom polikistik ovarium (PCOS), Bunda dengan riwayat polikistik ovarium memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker corpus uteri.
Baca Juga: Cara Mengecek PCOS Agar Promil Sukses
Diagnosis untuk Penanganan Corpus Uteri
Untuk mendiagnosis kanker corpus uteri, dokter dapat melakukan beberapa tes dan prosedur untuk Bunda jalani, termasuk:
- Pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda kanker corpus uteri, seperti adanya benjolan atau perubahan pada rahim.
- Tes pap smear, Tes ini dilakukan untuk memeriksa adanya sel-sel abnormal di leher rahim.
- Biopsi, dokter akan mengambil sampel jaringan dari rahim untuk diperiksa di bawah mikroskop guna memastikan adanya kanker.
- USG panggul dapat membantu dokter melihat gambaran yang lebih jelas tentang rahim dan organ panggul lainnya.
Pengobatan dan Pencegahan untuk Kanker Corpus Uteri
Pengobatan untuk kanker corpus uteri tergantung pada tahapan penyakit, faktor risiko, dan kebutuhan individu pasien. Ada beberapa pengobatan yang umum dilakukan dokter untuk mengatasi corpus uteri adalah:
- Histerektomi, prosedur ini melibatkan pengangkatan rahim dan serviks. Histerektomi sering menjadi metode pengobatan utama untuk kanker corpus uteri.
- Salpingo-ooforektomi bilateral, prosedur ini melibatkan pengangkatan kedua ovarium dan tuba falopi.
- Limfadenektomi, prosedur ini dilakukan untuk mengangkat kelenjar getah bening di sekitar rahim. Limfadenektomi dapat membantu menentukan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening.
- Radioterapi dengan sinar energi tinggi dapat menghancurkan sel kanker corpus uteri. Radioterapi dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi untuk mengurangi risiko kambuhnya kanker.
- Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi, tergantung pada kebutuhan pasien.
Ada beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan untuk mencegah kanker corpus uteri, antara lain:
- Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko kanker corpus uteri.
- Melakukan olahraga yang teratur dapat membantu menjaga kesehatan dan mengurangi risiko kanker corpus uteri.
- Memilih makanan yang sehat dan kaya serat dapat membantu menjaga kesehatan rahim.
- Menghindari penggunaan hormon terapi setelah menopause, penggunaan hormon terapi setelah menopause dapat meningkatkan risiko kanker corpus uteri.
- Melakukan pemeriksaan rutin dan tes Pap smear dapat membantu mendeteksi kanker corpus uteri pada tahap awal.
Itu dia tadi penjelasan mengenai kanker corpus uteri yang perlu bunda waspadai. Jika Bunda sedang mencari cara untuk cepat hamil dan ingin mengikuti program hamil, baca informasi lebih lanjut di website Bocah Indonesia.
Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- Amant F, et al. (2018). Cancer of the corpus uteri.Int J Gynaecol Obstet, 143(Suppl 2), 37-50. doi: 10.1002/ijgo.12612. https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ijgo.12612
- Koskas M, et al. (2021). Cancer of the corpus uteri: 2021 update. Int J Gynaecol Obstet, 155(Suppl 1), 45-60. doi: 10.1002/ijgo.13866. https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ijgo.13866
- Iwase H, et al. (2018). The Clinical Features of Recurrent Endometrial Cancer in Japan: Chemotherapy Instead of Radiotherapy as Postoperative Adjuvant Treatment. Int J Gynecol Cancer, 28(8), 1616-1623. doi: 10.1097/IGC.0000000000001346. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30095709/
Artikel Terkait:
- Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Radang Panggul
- Cara Mengukur Tinggi Fundus Uteri yang Perlu Diketahui
- Mioma Uteri Intramural, Ketika Kondisi Rahim Abnormal
- Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi Kanker Rahim
- Radang Panggul di Tuba Falopi, Ganggu Sistem Reproduksi
- Nyeri Haid Tak Tertahankan Saat Menstruasi? Kenali…
- Kanker Ovarium dan Pengaruhnya pada Kesuburan
- Koriokarsinoma : Kanker yang terkenal “angker”