Ibu Hamil Minum Yakult, Apakah Berbahaya?

ibu-hamil-minum-yakult

Bagi ibu hamil, makanan dan minuman yang dikonsumsi memang perlu diperhatikan. Wanita yang tengah hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang agar nutrisi pada tubuh dan janin di dalamnya terpenuhi.

Tidak jarang, bagi ibu hamil mengkonsumsi minuman probiotik, salah satunya Yakult. Minuman probiotik ini dipercaya baik untuk kesehatan termasuk untuk ibu hamil.

Baca Juga : 8 Ciri-Ciri Hamil Muda yang Sering Tidak Disadari Bunda

Yakult merupakan salah satu produk olahan susu yang difermentasi menggunakan bakteri baik Bernama Lactobacillus casei. Kandungan bakteri baik di dalamnya, membuat minuman ini baik untuk melancarkan pencernaan dan mengatasi masalah sembelit.

Yakult sendiri memiliki komposisi yang terdiri dari:

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

  • Air
  • Bakteri lactobacillus casei
  • Gula
  • Susu bubuk skim
  • Perasa tambahan

Manfaat Minum Yakult Bagi Kesehatan

Bakteri baik lactobacillus casei memiliki peranan penting pada kesehatan tubuh, terutama pada masalah pencernaan. Berikut manfaat mengkonsumsi minuman probiotik bagi kesehatan.

  • Sembelit
  • Diare
  • Peradangan usus
  • Infeksi bakteri helicobacter pylori
  • Sindrom iritasi usus (IBS)
  • Jerawat
  • Demam, flu, atau masalah pernapasan
  • Masalah pada mulut
  • Infeksi saluran kencing

Apakah Yakult Berbahaya Bagi Ibu Hamil?

Pada dasarnya tidak ada larangan atau pantangan bagi ibu hamil mengkonsumsi minuman probiotik (Yakult) ini. Kandungan bakteri baik lactobacillus casei yang terdapat di dalam Yakult membuat minuman ini baik dikonsumsi oleh berbagai kalangan.

Baca Juga : Hamil muda minum air kelapa apakah berbahaya?

Bagi ibu hamil, Yakult dapat membantu melancarkan masalah pencernaan serta mengatasi sembelit yang biasanya dialami oleh ibu hamil.

Masalah pencernaan seperti sembelit atau diare merupakan keluhan umum pada ibu hamil. Jika masalah tersebut terjadi pada trimester awal maka disebabkan adanya perubahan hormon yang mengakibatkan pergerakan usus menjadi lambat sehingga membuat susah buang air besar (sembelit).

Jika kondisi ini terjadi pada trimester akhir disebabkan kondisi perut yang sudah mulai membesar akan memberikan dampak pada pergerakan usus, sehingga proses pencernaan menjadi terganggu.

Yakult tidak berbahaya bagi hamil selama diminum dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan. Selain itu, para ibu hamil juga harus memperhatikan tanggal kadaluarsa minuman tersebut.

Efek Samping Yakult yang Bisa Dialami Ibu Hamil

Pada umumnya, minuman probiotik ini tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Meski demikian, minuman ini bisa menyebabkan beberapa efek samping yang ringan bagi pemula yang mengkonsumsi Yakult pertama kali.

  • Alergi

Salah satu efek samping yang ditimbulkan jika Anda pertama kali atau mengkonsumsi Yakult berlebihan adalah alergi. Hal ini lantaran bakteri lactobacillus casei yang terkandung di dalam Yakult dapat memicu meningkatnya produksi histamin dalam sistem pencernaan.

Histamin merupakan molekul yang terbentuk oleh sistem imun karena adanya ancaman, seperti virus atau bakteri. 

Ketika kadarnya baik maka pembuluh darah akan membesar sehingga menimbulkan adanya pembengkakan pada beberapa bagian tubuh. Kondisi ini juga yang menyebabkan gejala-gejala alergi.

  • Masalah pada sistem pencernaan

Salah satu manfaat mengonsumsi minuman probiotik dapat membantu melancarkan pencernaan. Namun, jika Anda mengkonsumsinya dalam jumlah berlebihan justru dapat menyebabkan kondisi sebaliknya, yakni membuat perut kembung.

Bagi beberapa orang, mengkonsumsi Yakult secara berlebihan bisa membuat orang mengalami penumpukan gas sehingga membuat adanya penumpukan gas serta rasa kembung di perut.

Efek samping lainnya yang mungkin terjadi yakni bagi orang-orang yang memiliki intoleransi laktosa maka kemungkinan dapat memicu adanya gangguan pencernaan.

  • Infeksi

Pada dasarnya minuman probiotik merupakan minuman yang tergolong aman. Meski begitu, jika dikonsumsi secara berlebihan membuat minuman ini memiliki potensi yang dapat meningkatkan risiko adanya infeksi.

Baca Juga : Bolehkah ibu hamil makan nanas?

Bagi beberapa orang bahkan dapat mengalami infeksi bakteri maupun jamur akibat mengkonsumsi probiotik berlebihan. Kondisi ini terjadi pada orang-orang yang mengalami sistem kekebalan tubuh yang lemah. Efek samping ini termasuk yang sangat jarang ditemukan.

Tips yang Perlu Dilakukan pada Saat Awal Kehamilan

Mengkonsumsi probiotik memang baik untuk kesehatan. Namun, ada beberapa hal yang perlu dilakukan pada awal kehamilan. Berikut beberapa tips yang perlu Anda lakukan saat usia kehamilan trimester awal.

  • Konsumsi asam folat

Pada saat awal kehamilan, disarankan untuk mengonsumsi asam folat. Asam folat penting untuk perkembangan janin. Asam folat memiliki peranan penting untuk mencegah cacat lahir pada janin, seperti spina bifida hingga anencephaly.

  • Konsumsi zat besi

Zat besi merupakan salah satu yang diperlukan oleh ibu hamil terutama pada awal kehamilan. Jika ibu hamil kekurangan zat besi maka dapat menyebabkan anemia serta mempengaruhi kondisi kehamilan dan berpengaruh pada perkembangan janin.

Anemia menjadi salah satu keluhan umum yang dialami oleh ibu hamil. Maka dari itu untuk mengatasinya, konsumsi zat besi yang cukup.

  • Istirahat yang cukup

Selama ibu melalui proses kehamilan, usahakan untuk melakukan istirahat yang cukup. Pasalnya, kondisi tiap ibu hamil berbeda-beda. Kurangnya

waktu istirahat bisa memicu kelelahan hingga dapat meningkatkan risiko flek serta keguguran.

cheer

Pelajari tentang risiko mengenai minum yakult di saat kehamilan. Alangkah baiknya meminum yakult sesuai dengan kebutuhan.

Konsultasikan dengan kami untuk mengetahui dari segi medis. Tim kami akan menghubungi Anda segera.

  • Agamennone, V., et al. (2018). A practical guide for probiotics applied to the case of antibiotic-associated diarrhea in The Netherlands. BMC Gastroenterol. 2018; 18: 103.
  • Rondanelli, M., et al. (2017). Using probiotics in clinical practice: Where are we now? A review of existing meta-analyses. Gut Microbes. 2017; 8(6): 521–543.
  • Boyle, R. J., et al. (2006). Probiotic use in clinical practice: what are the risks?. Am J Clin Nutr. 2006 Jun;83(6):1256-64; quiz 1446-7.
  • Hickson, M., et al. (2007). Use of probiotic Lactobacillus preparation to prevent diarrhea associated with antibiotics: randomized double blind placebo controlled trial. BMJ 2007;335:80.
  • Koebnick, C., et al. (2003). Probiotic beverage containing Lactobacillus casei Shirota improves gastrointestinal symptoms in patients with chronic constipation. Can J Gastroenterol. 2003 Nov;17(11):655-9.
Avatar photo
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari terakhir untuk hemat 11%
Checkout Sekarang

Hari
Jam
Menit
Detik
doctors
Buat Janji