Kenali HSG, Tujuan, Risiko dan Alternatifnya

HSG

Ditinjau secara medis oleh dr. Fiona Amelia, MPH
Medical Writer


Ditulis oleh dr. Fiona Amelia, MPH · Tanggal diperbarui 25/04/2022

Histerosalpingografi (HSG) merupakan prosedur rawat jalan untuk menilai struktur rongga rahim dan patensi tuba fallopi. HSG biasanya dilakukan sebagai bagian dari evaluasi infertilitas.

Histerosalpingografi (HSG) adalah salah satu jenis pemeriksaan radiologi yang menggunakan sinar X dan zat kontras yodium. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi struktur dalam rongga rahim dan ada tidaknya sumbatan pada tuba fallopi. Pemeriksaan ini merupakan prosedur rawat jalan yang memakan waktu kurang dari 1 jam. 

Pemeriksaan HSG menggunakan bentuk sinar X khusus yang disebut dengan fluoroskopi, untuk melihat pergerakan organ dalam tubuh. Rahim dan tuba fallopi akan terlebih dulu disuntikkan zat kontras yang larut dalam air. Setelah itu, digunakan fluoroskopi untuk melihat dan menilainya. Fluoroskopi menghasilkan gambar bergerak berupa video dan bukan gambar diam (foto).

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Kapan pemeriksaan HSG perlu dilakukan?

Pemeriksaan HSG utamanya digunakan pada kasus-kasus sulit hamil atau infertilitas. Dokter meminta pemeriksaan ini untuk bisa melihat ada tidaknya sumbatan pada tuba falopii, bentuk dan struktur rahim, serta ada tidaknya jaringan parut di dalam rahim atau rongga peritoneum (perut) di sekitarnya. 

Secara umum, pemeriksaan HSG digunakan pada kondisi-kondisi berikut:

  • Sumbatan pada tuba fallopi akibat infeksi atau jaringan parut
  • Pasca operasi ligasi (pengikatan) tuba
  • Pasca prosedur sterilisasi (penutupan saluran tuba)
  • Pembukaan kembali saluran tuba setelah sterilisasi (sterilization reversal) atau akibat penyakit
  • Mengevaluasi penyebab keguguran berulang akibat kelainan rahim bawaan atau yang didapat, seperti mioma rahim, polip rahim, perlengketan (adhesi) dinding rahim, kelainan anatomi rahim, dan tumor

Sedangkan pemeriksaan HSG tidak boleh dilakukan apabila:

  • Terbukti hamil
  • Terdapat infeksi panggul 
  • Mengalami perdarahan vagina atau menstruasi saat akan dilakukan prosedur
  • Terdapat riwayat reaksi hebat terhadap zat kontras yang mengandung yodium.

Bagaimana persiapan sebelum pemeriksaan HSG?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pemeriksaan HSG, yakni:

  • Jadwalkan pemeriksaan Anda di 7-10 hari setelah hari pertama haid terakhir, namun sebelum ovulasi. Ini adalah waktu terbaik untuk melakukan HSG dan mengurangi kemungkinan Anda sedang hamil pada saat pemeriksaan.
  • Sebelum prosedur, Anda dapat mengonsumsi obat anti nyeri seperti parasetamol, ibuprofen atau asam mefenamat untuk mengurangi ketidaknyamanan. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik sebelum dan/atau setelah prosedur.
  • Anda perlu melepaskan pakaian dan mengenakan gaun khusus selama pemeriksaan. Lepaskan juga semua benda-benda berbahan logam atau pakaian di sekitar area panggul yang dapat mengganggu pemeriksaan.
  • Prosedur HSG dapat menimbulkan kram perut sementara pasca prosedur. Untuk itu, sebaiknya atur agar ada yang mengantar Anda pulang dari tempat periksa. Meski demikian, sebagian besar wanita tetap dapat mengemudi kendaraan secara mandiri pasca HSG.

Bagaimana prosedur HSG dilakukan?

Prosedur HSG merupakan pemeriksaan rawat jalan. Selama prosedur, zat kontras disuntikkan ke dalam rahim dan saluran tuba. Zat kontras ini mengandung pewarna yang mampu menunjukkan struktur dalam rahim dan tuba fallopi, serta ukurannya pada monitor. Alat ini juga memungkinkan dokter untuk melihat bagaimana zat kontras bergerak melalui organ-organ yang diperiksa.

Urutan prosedurnya adalah sebagai berikut:

  1. Anda perlu berbaring telentang dalam posisi litotomi (seperti kalau melahirkan atau menjalani pemeriksaan panggul). Sebuah alat yang disebut spekulum lalu dimasukkan ke dalam liang vagina. Alat ini berfungsi untuk meregangkan dinding vagina sehingga serviks bisa terlihat.
  2. Serviks kemudian dibersihkan dan diberikan anestesi lokal untuk mengurangi nyeri. Anda mungkin merasakan sedikit sensasi dicubit atau ditarik kala ini.
  3. Untuk memasukkan zat kontras, dapat digunakan satu dari dua metode. Pada metode yang pertama, serviks dijepit dengan alat untuk menjaganya tetap stabil. Sebuah selang lalu dimasukkan ke dalam serviks. Pada metode kedua, sebuah tabung plastik tipis dimasukkan ke dalam lubang serviks. Tabung ini memiliki balon kecil pada ujungnya, yang dapat dikembangkan. Balon akan menjaga tabung ini tetap pada tempatnya di dalam rahim.
  4. Spekulum dilepas dan Anda akan ditempatkan di bawah mesin sinar X. Zat kontras dimasukkan melalui selang atau tabung ke dalam rahim dan tuba fallopi. Zat kontras ini dapat menyebabkan kram.
  5. Gambar sinar X diambil setelah zat kontras memenuhi rahim dan tuba. Anda mungkin diminta untuk mengubah posisi. Bila tidak ada sumbatan, zat kontras akan tumpah (spill) perlahan keluar dari ujung tuba fallopi. Zat kontras yang tertumpah akan diserap oleh tubuh.
  6. Setelah gambar diambil, spekulum dan selang atau tabung akan dilepas.

Pemeriksaan HSG biasanya memakan waktu sekitar 30 menit.

prosedur HSG

Apa yang dirasakan selama dan setelah prosedur HSG? 

Pemeriksaan ini hanya menyebabkan sedikit rasa tidak nyaman. Anda mungkin mengalami kram atau nyeri ringan ketika dokter memasukkan selang dan menyuntikkan zat kontras. Iritasi ringan pada peritoneum (dinding perut) juga bisa terjadi, menyebabkan kram dan nyeri perut sekitar 5-10 menit. Akan tetapi, beberapa wanita mengalami kram hingga beberapa jam setelahnya. Kabar baiknya, keluhan-keluhan ini dapat dikurangi dengan mengonsumsi obat-obat anti nyeri sebelum prosedur atau saat keluhan muncul.

Pasca prosedur, sebagian wanita dapat mengalami spotting atau perdarahan ringan dari vagina selama beberapa hari. Ini merupakan hal yang normal. Gunakan pembalut dan bukan tampon bila mengalami hal ini. 

Sebagian wanita juga mengalami rasa melayang dan mual pasca prosedur. Efek samping ini pun normal dan pada akhirnya akan menghilang. Namun, segera hubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala infeksi, seperti:

  • Demam
  • Nyeri dan kram perut hebat
  • Keputihan yang berbau menyengat
  • Pingsan
  • Perdarahan vagina hebat
  • Muntah

Adakah risiko dan komplikasi dari pemeriksaan HSG?

Meski pemeriksaan HSG tergolong sangat aman, ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi, di mana ini terjadi pada kurang dari 1 persen kasus.

  • Infeksi. Masalah paling serius dari HSG adalah infeksi panggul. Biasanya ini terjadi pada wanita dengan riwayat gangguan tuba (penyakit radang panggul). Pada kasus yang jarang, infeksi dapat merusak tuba fallopi hingga perlu operasi pengangkatan tuba. 
  • Alergi yodium. Meski jarang, wanita dapat mengalami alergi terhadap zat kontras yodium yang digunakan pada HSG. Selalu beritahukan dokter bila ada alergi yodium, zat kontras injeksi lainnya, atau makanan laut. Bila terdapat alergi yodium, wanita dapat menjalani prosedur HSG tanpa zat kontras yang mengandung yodium.
  • Cedera pada rahim, seperti perforasi (berlubang atau bocor).

Adakah alternatif untuk pemeriksaan HSG?

Beberapa prosedur berikut dapat memberikan informasi yang sama seperti HSG:

Laparoskopi

Ini merupakan prosedur bedah yang lebih invasif dan memerlukan anestesi umum. Laparoskopi juga dapat menentukan patensi tuba fallopi, melalui prosedur yang disebut chromopertubation.

Sonohisterosalpingografi (SHG)

Prosedur ini menggunakan larutan garam dan ultrasonografi (USG). Larutan garam disemprotkan melalui serviks ke dalam rahim. Setelah itu, dilakukan USG untuk melihat lapisan rahim dan melacak aliran larutan garam ke saluran tuba. Bila tuba fallopi terbuka, akan tampak gelembung udara kecil yang melalui saluran ini pada USG. Namun demikian, prosedur ini lebih inferior ketimbang HSG untuk menilai patensi tuba.

Hysterosalpingo-foam-sonography (HyFoSy)

Pemeriksaan ini sesungguhnya sedang naik daun. HyFoSy merupakan teknik alternatif dari HSG namun tanpa paparan radiasi sinar X dan lebih tidak nyeri, lebih murah, dan durasinya lebih singkat. HyFoSy juga bisa dilakukan di unit rawat jalan suatu fasilitas kesehatan. 

Sebagai alat diagnostik, HyFoSy dan HSG memiliki konkordansi atau tingkat kesesuaian sebesar 85 persen. Artinya, dari 100 pasien yang menjalani HyFoSy, 85 hasilnya akan sesuai atau sama bila 100 pasien yang sama ini juga menjalani HSG. Meski demikian, HyFoSy belum bisa menjadi lini pertama untuk tes patensi tuba karena belum ada studi besar yang membandingkan HyFoSy dengan HSG. 

Sebagai metode terapi, baru-baru ini, sebuah uji klinis mengonfirmasi hipotesis lama bahwa HSG dengan zat kontras yang larut dalam minyak dapat secara langsung meningkatkan angka kehamilan dan kelahiran hidup. Untuk HyFoSy, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk membuat pernyataan atau rekomendasi yang jelas terkait efek terapinya.

Apa saja keterbatasan HSG?

Pemeriksaan HSG hanya melihat bagian dalam rahim dan tuba fallopi. Untuk melihat masalah pada ovarium, dinding luar rahim, atau struktur panggul lainnya, diperlukan pemeriksaan seperti USG, CT scan atau MRI. Pemeriksaan ini juga tidak dapat mengevaluasi infertilitas akibat kelainan sperma atau ketidakmampuan embrio untuk berimplantasi pada rahim. 

Penutup

Histerosalpingografi, pertama kali dikenalkan pada tahun 1914, adalah pemeriksaan rawat jalan yang paling banyak digunakan pada evaluasi fertilitas. Meski menimbulkan nyeri, mengandung paparan radiasi sinar X, dan berbiaya tinggi, pemeriksaan ini masih menjadi alat diagnostik yang akurat.

cheer

Jika Anda mencari alternatif lain dari HSG, kami menyediakan layanan HyFoSy untuk Anda. Silahkan isi formulir dibawah. Tim Kami akan segera menghubungi Anda!

Layanan Hyfosy sebagai pengganti HSG cocok untuk Anda yang ingin melakukan tes kesuburan tapi takut lakukan pemeriksaan karena nyeri dan radiasi. Segera lakukan pemeriksaan HyFoSy!

  1. American College of Obstetricians and Gynecologists. [Last updated 2021 Dec]. FAQ143. Hysterectomy
  2. American Society of Reproductive Medicine. Hysterosalpingogram (HSG). [Revised 2015]. 
  3. Exalto N, Emanuel MH. Clinical aspects of HyFoSy as tubal patency test in subfertility workup. BioMed Research International. 2019 Jul 8;2019.
  4. Lee SI, Kilcoyne A. Hysterosalpingography. In: UpToDate, Post, TW (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2022.
  5. Mayer C, Deedwania P. Hysterosalpingogram. [Updated 2022 Jan 24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. 
  6. Radiology Info. Hysterosalpingography. [Last reviewed 2019 Nov 25). 
  7. van Rijswijk J, van Welie N, Dreyer K, van Hooff MH, de Bruin JP, Verhoeve HR, Mol F, Kleiman-Broeze KA, Traas MA, Muijsers GJ, Manger AP. The FOAM study: is Hysterosalpingo foam sonography (HyFoSy) a cost-effective alternative for hysterosalpingography (HSG) in assessing tubal patency in subfertile women? Study protocol for a randomized controlled trial. BMC women’s health. 2018 Dec;18(1):1-7.
  8. van Welie N, van Rijswijk J, Dreyer K, van Hooff MH, Verhoeve H, de Bruin JP, Mol F, van Baal M, van de Laar B, Lambalk NB, van Wely M. Can hysterosalpingo foam sonography (HyFoSy) replace hysterosalpingography (HSG) as first choice tubal patency test: a randomized comparison (foam study)?. Fertility and Sterility. 2019 Sep 1;112(3):e2-3.
Share:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari terakhir untuk hemat 11%
Checkout Sekarang

Hari
Jam
Menit
Detik
doctors
Buat Janji