4 Gangguan Kesehatan Reproduksi Setelah Menopause

4 Gangguan Kesehatan Reproduksi Setelah Menopause

Pasca mengalami menopause, organ reproduksi wanita juga bisa mengalami gangguan kesehatan. Apa saja gangguan kesehatan reproduksi yang mungkin dialami?

Menopause merupakan fase di mana wanita tidak lagi mendapatkan menstruasi selama 12 bulan. Menopause bukanlah suatu masalah kesehatan, namun ini merupakan fase kehidupan baru yang alamiah bagi wanita.

Kondisi ini ditandai dengan berkurangnya kadar hormon estrogen dalam tubuh yang terjadi pada usia lebih dari 45 tahun. Pada kasus tertentu, fase ini bahkan bisa terjadi lebih awal karena kondisi medis atau perawatan tertentu.

Menurunnya kadar estrogen juga memengaruhi perubahan dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan reproduksi yang mungkin terjadi.

Baca juga: Wanita Menopause Berisiko Alami Infeksi Saluran Kemih? 


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

  • Indonesia+62
  • Malaysia+60
  • Singapore+65

Apa Saja Gangguan Reproduksi Setelah Menopause?

Ketika seorang wanita tidak dapat mengalami siklus menstruasi lagi maka ia tidak mengalami penebalan lendir serviks di tengah siklus. Dimana kondisi tersebut yang menandakan terjadinya ovulasi pada wanita.

Berikut beberapa kondisi gangguan kesehatan setelah menopause, seperti:

1. Vagina kering

Ketika wanita memasuki fase menopause maka sel-sel yang ada di area vagina dan saluran kecil akan mengecil. Kondisi ini yang menyebabkan vagina akan terasa kering bahkan gatal. Keluhan ini bisa mengganggu keintiman dalam berhubungan seksual.

Untuk mengatasi hal tersebut, pelumas (lubrikan) bisa digunakan saat dalam berhubungan seksual. Namun, jika kondisi ini belum bisa teratasi maka Bunda bisa melakukan pemeriksaan diri ke dokter untuk mendapatkan terapi hormon estrogen dalam bentuk pil atau krim.

2. Disfungsi seksual

Bunda, salah satu gangguan organ reproduksi yang mungkin dialami ketika sudah menopause adalah disfungsi seksual. Kondisi ini terjadi ketika hilangnya keinginan untuk berhubungan seksual atau bahkan sulit mencapai orgasme.

Banyak faktor yang menyebabkan disfungsi seksual pada wanita yang belum menikah, seperti masalah psikologis, efek samping obat, maupun rasa yang tidak nyaman akibat kondisi vagina kering.

Kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan konsultasi pada dokter maupun terapis terkait masalah seksual agar dapat diketahui penyebabnya. Hal ini untuk menentukan jenis pengobatan yang tepat.

Baca juga: Bisakah Wanita yang Menopause Subur Kembali? 

3. Atrofi vagina

Ketika wanita mengalami menopause maka hormon estrogen pada tubuh juga mengalami penurunan. Kondisi ini menyebabkan penipisan, pengeringan, serta radang pada dinding vagina yang disebut sebagai atrofi vagina.

Gejala yang muncul, seperti vagina terasa panas, gatal, hingga rasa sakit ketika berhubungan badan. Bahkan gejala lain yang muncul seperti keinginan buang air kecil yang sering serta terasa menyakitkan.

4. Infeksi saluran kemih

Salah satu gangguan kesehatan reproduksi yang dialami adalah infeksi saluran kemih. Hal ini dipengaruhi penurunan hormon estrogen yang menyebabkan penipisan pada jaringan kandung kemih.

Kondisi ini mengakibatkan otot yang mengontrol kandung kemih melemah sehingga menimbulkan “kebocoran” urine ketika batuk, tertawa, maupun bersin.

Gejala ini ditandai dengan keinginan untuk buang air kecil meningkat, ada rasa sensasi terbakar ketika berkemih, hingga kebocoran air seni tingkat lanjut.

Apakah Wanita yang Sudah Menopause Bisa Subur Kembali?

Pada dasarnya, wanita yang sudah mengalami menopause tidak bisa hamil secara alami. Hal ini lantaran sel telur wanita sudah habis ketika masa menopause tiba. Tentunya, sudah dipastikan kondisi ini sudah tidak subur kembali. Namun, jika Bunda memiliki sel telur yang telah dibekukan sebelumnya maka kehamilan tersebut dapat terjadi melalui proses bayi tabung.

Meski terdapat peluang untuk mendapatkan kehamilan melalui bayi tabung, kehamilan tersebut bisa berisiko tinggi bagi wanita yang mengalami menopause. Pasalnya, usia wanita mengalami menopause adalah 40-55 tahun. Kehamilan yang terjadi di atas 35 tahun merupakan kehamilan yang memiliki risiko tinggi sehingga meningkatkan risiko berbagai masalah pada kehamilan, seperti:

  • Kehamilan prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Risiko keguguran
  • Plasenta previa
  • Diabetes gestasional

Bagaimana Cara Mencegah Gangguan Reproduksi Pasca Menopause?

Menopause merupakan proses alamiah tubuh yang tidak bisa dihindari oleh wanita. Namun, Bunda bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah gangguan sistem reproduksi yang muncul setelah menopause, seperti:

  • Melakukan olahraga secara teratur
  • Menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian
  • Berhenti dari kebiasaan merokok dan usahakan untuk menghindari asap rokok
  • Melakukan senam kegel secara rutin untuk memperkuat dasar panggul
  • Menerapkan tidur dan istirahat yang cukup

Demikian beberapa gangguan kesehatan reproduksi yang dialami pasca menopause. Meskipun tidak semua wanita akan mengalami kondisi tersebut. Namun, jika Bunda mengalaminya maka tidak perlu khawatir lagi dan segera mengatasinya dengan cara yang tepat.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari
Jam
Menit
Detik
doctors
Buat Janji
Langganan Info Fertilitas?