Cara Mengatasi Emosional Finansial Saat IVF Gagal

Cara Mengatasi Emosional Finansial Saat IVF Gagal

Kegagalan menjalani program bayi tabung bisa memengaruhi kondisi pasangan suami istri, baik secara emosional hingga finansial. Bagaimana cara mengatasinya?

Program bayi tabung merupakan salah satu program hamil teknologi reproduksi berbantu yang memiliki prosedur sangat kompleks. Jenis promil ini menjadi pilihan bagi pasangan suami istri yang memiliki masalah infertilitas dan sulit mendapatkan keturunan dari jenis promil lainnya.

Menjalani program bayi tabung membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Dua hal tersebut yang kerap membuat pasangan suami istri takut menghadapi jika gagal dalam promil ini.

Baca juga: 6 Penyebab Program Bayi Tabung Gagal yang Harus Anda Ketahui!

Apa yang Perlu Dilakukan Jika Gagal IVF?

Ketika siklus bayi tabung yang dijalani Ayah Bunda gagal, penting untuk membicarakan beberapa hal seperti:


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

  • Mengevaluasi penyebab kegagalan program bayi tabung yang dijalani. Promil bayi tabung memiliki prosedur lebih kompleks dibandingkan jenis promil lainnya, mengevaluasi penyebab kegagalan dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan pada promil berikutnya.
  • Melakukan pengujian tambahan yang mungkin disarankan atau pernah dilakukan sebelumnya, seperti skrining genetik, pemeriksaan kromosom, hingga evaluasi pada kondisi rahim lebih lanjut.
  • Memiliki kesempatan untuk mencoba lagi. Terkadang, gagal membuat Ayah Bunda memiliki peluang untuk meningkatkan peluang keberhasilan pada kesempatan kedua.
  • Jika harus ada perubahan yang dilakukan, seperti biaya, tingkat keberhasilan, hingga risiko tambahan maka Ayah Bunda harus mempersiapkan diri serta rencana perawatan berikutnya.

Mengalami kegagalan setelah menjalani program IVF memang menguras emosional hingga finansial Ayah Bunda. Namun, bukan berarti Ayah Bunda tidak memiliki kesempatan lagi untuk kembali memulai kembali untuk memiliki keturunan.

Menghadapi Emosional dan Finansial Setelah Gagal

Tidak ada salahnya jika Ayah Bunda mempertimbangkan rencana untuk memiliki keturunan kembali melalui prosedur bayi tabung. Berikut beberapa cara mengatasi emosional dan finansial saat IVF gagal.

1. Bersedih merupakan hal yang wajar

Ketika sudah melewati proses panjang, tidak ada salahnya bersedih. Kondisi tersebut merupakan hal yang wajar ketika mengalami kegagalan. Perlu diingat, jika pada siklus pertama belum berhasil, Ayah Bunda masih memiliki kesempatan pada siklus berikutnya, lho.

Baca juga: Bayi Tabung Gagal? Konseling Bantu Hasil Optimal

2. Beri waktu untuk diri sendiri

Setelah mengalami kegagalan, diri juga membutuhkan waktu untuk istirahat sejenak. Jika Ayah Bunda tengah mengalami kekecewaan, sedih, hingga frustasi, sebaiknya beri sedikit waktu untuk diri sendiri untuk menenangkan perasaan tersebut. Melakukan hal yang suka, hingga merencanakan liburan, merupakan ide cemerlang untuk menurunkan tingkat kesedihan dan stres yang dialami, sehingga dapat memaksimalkan keberhasilan pada promil berikutnya.

Istirahat sejenak juga membantu tubuh dan pikiran Ayah Bunda lebih rileks. Kondisi ini juga bisa dimanfaatkan untuk menyiapkan rencana finansial jika ingin memulai promil kembali.

3. Konsultasi dengan spesialis kesuburan

Jika program bayi tabung yang dijalani belum berhasil maka Ayah Bunda dapat melakukan konsultasi dengan spesialis kesuburan terkait evaluasi penyebabnya. Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan dengan melihat data medis Ayah Bunda untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh dan memaksimalkan program IVF berikutnya.

Demikian penjelasan terkait cara mengatasi emosional dan finansial ketika program bayi tabung yang dijalani gagal. Jangan pernah menyerah atas ikhtiar yang sedang dijalani karena #SelaluAdaHarapan untuk Ayah Bunda yang tetap semangat berjuang.

Ingin kembali ke rencana awal memulai promil bayi tabung? Yuk, segera konsultasikan ke Bocah Indonesia!

Artikel ini ditinjau secara medis oleh dr. Chitra Fatimah

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami diย (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi
  • Klonoff-Cohen, H., Natarajan, L. (2004). The concerns during assisted reproductive technologies (CART) scale and pregnancy outcomes. Fertility and Sterility, 81(4), 982โ€“988.ย 
  • Moustafa, S., et al. (2020). Diagnostic and therapeutic options in recurrent implantation failure. Version 1. F1000Res. 2020; 9: F1000 Faculty Rev-208.
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji