Beranda » BLOG » Gaya Hidup » Mengenal Ejakulasi Tertunda yang Sering Dialami Pria
Mengenal Ejakulasi Tertunda yang Sering Dialami Pria
Pada saat suami istri berhubungan, orgasme merupakan puncak kenikmatan seks. Kondisi ini ditandai dengan pria yang melakukan ejakulasi. Ejakulasi adalah proses keluarnya cairan ejakulat (air mani) melalui penis.
Umumnya, seorang pria akan melakukan ejakulasi dalam rentang waktu 5 – 10 menit setelah penetrasi.
Namun, bagi beberapa pria membutuhkan waktu lebih untuk mencapai puncak kenikmatan seks tersebut. Kondisi ini disebut sebagai ejakulasi tertunda atau delayed ejaculation.
Apa Itu Ejakulasi Tertunda?
Ejakulasi tertunda adalah kondisi adanya gangguan pada ejakulasi saat pria membutuhkan stimulasi atau rangsangan seksual lebih lama untuk mencapai orgasme.
Bahkan sebagian pria yang mengalami kondisi ini tidak dapat melakukan ejakulasi sama sekali. Ejakulasi tertunda ini bisa berlangsung sementara atau bahkan seumur hidup.
Tanya Ferly tentang Promil?
Pada dasarnya, ejakulasi tertunda merupakan hal umum yang terjadi pada pria. Kondisi ini pun bisa dialami oleh pria dengan usia berapapun.
Namun, ejakulasi tertunda ini bisa disebuah gangguan ejakulasi jika dialami dalam periode yang berkepanjangan.
Pria yang mengalami ejakulasi tertunda memerlukan waktu 30 menit bahkan lebih hingga ejakulasi terjadi.
Apa Penyebab Ejakulasi Tertunda?
Jika Anda mengalami ejakulasi tertunda, penyebabnya bisa dari berbagai faktor. Mulai dari kondisi mental, penggunaan obat-obatan, hingga masalah kesehatan. Berikut penyebab ejakulasi tertunda yang mungkin Anda alami, seperti:
Faktor psikologis
Faktor psikologis bisa menjadi salah satu penyebab Anda mengalami kondisi ini, seperti stres, depresi, gangguan kecemasan, tidak percaya diri, kurangnya komunikasi bersama pasangan, memiliki pandangan yang berbeda antara imajinasi dan realita seksual.
Baca Juga : 5 Penyebab air mani encer
Efek penggunaan obat-obatan
Selain faktor psikologis, ejakulasi tertunda juga bisa disebabkan efek dari penggunaan beberapa jenis obat-obatan, seperti obat antidepresan, obat diuretik, obat penurun tekanan darah, obat antipsikotik, dan obat anti kejang.
Kondisi medis
Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan seorang pria mengalami ejakulasi tertunda yaitu infeksi saluran kemih, cedera pada saraf panggul, adanya kelainan bawaan lahir pada sistem reproduksi pria, riwayat operasi prostat, gangguan hormonal, ejakulasi retrograde.
Selain itu, kebiasaan mengkonsumsi alkohol berlebihan juga bisa memicu terjadi ejakulasi tertunda. Maka disarankan untuk tidak mengkonsumsi alkohol secara berlebihan.
Apa Saja Tanda-Tanda Ejakulasi Tertunda?
Pria yang mengalami ejakulasi tertunda biasanya membutuhkan rangsangan seksual yang lebih lama untuk mencapai orgasme daripada biasanya.
Seorang pria dikatakan mengalami ejakulasi tertunda jika pada saat penundaan tersebut dapat membuatnya kesusahan atau frustasi, menghentikan aktivitas berhubungan, iritasi fisik, hingga kehilangan ereksi pada pasangan.
Pada beberapa kasus, pria mengalami kesulitan mencapai puncak orgasme ketika berhubungan bersama pasangan namun berhasil ejakulasi ketika melakukan masturbasi.
Orgasme tertunda sendiri dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan gejalanya, seperti:
- Ejakulasi tertunda situasional
Pada kondisi ini, gejala yang dialami pria dapat dialami pada keadaan atau rangsangan seksual tertentu.
- Ejakulasi tertunda bawaan
Jenis ejakulasi ini tertunda karena sudah dialami sejak penderitanya mengalami akil balik atau beranjak remaja.
Bagaimana Cara Diagnosis Ejakulasi Tertunda?
Cara mengetahui Anda mengalami ejakulasi tertunda dapat dilakukan diagnosis berupa pemeriksaan fisik serta riwayat medis untuk mengetahui pengobatan yang tepat dilakukan. Beberapa tes yang dilakukan untuk diagnosis, seperti:
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan berupa pemeriksaan penis dan testis. Dokter akan memberikan sedikit sentuhan ringan untuk memastikan jika sensasi normal pada kelamin Anda merupakan sensasi normal.
Baca Juga : 5 Kelainan sperma pada pria yang dapat mempengaruhi kesuburan
- Pemeriksaan darah
Pengambilan sampel darah dilakukan untuk pemeriksaan apakah adanya kondisi medis yang terdeteksi seperti diabetes, kadar homon testosterone rendah atau gangguan kesehatan lainnya.
Pemeriksaan urin
Pemeriksaan urin dilakukan untuk mengetahui tanda-tanda diabetes, adanya infeksi, atau kondisi kesehatan lainnya.
Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan?
Jika Anda mengalami ejakulasi tertunda, hal ini merupakan kondisi yang wajar. Namun, jika Anda mengalaminya dalam periode berkepanjangan, kondisi ini bisa menjadi masalah atau gangguan pada ejakulasi.
Anda disarankan melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami:
- Ejakulasi tertunda ini menyebabkan masalah atau rasa tidak nyaman bagi Anda dan pasangan.
- Memiliki masalah kesehatan lain yang berkaitan dengan penyebab ejakulasi tertunda.
- Mengonsumsi obat-obatan yang menjadi penyebab ejakulasi tertunda.
- Mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan kondisi ini.
Bagaimana Cara Mengobati Ejakulasi Tertunda?
Cara mengobati ejakulasi tertunda disesuaikan berdasarkan penyebabnya agar mendapat penanganan yang tepat.
Jika ejakulasi tertunda disebabkan efek konsumsi obat-obatan maka penggunaan obat-obatan tersebut akan diganti atau dihentikan.
Baca Juga : Bahayakah berhubungan setiap hari ?
Jika kondisi ini disebabkan kondisi medis tertentu, maka penanganan yang dilakukan adalah fokus terhadap penyakit tersebut.
Jika salah satu penyebabnya adalah masalah pada psikologis atau mental maka dokter akan menyarankan untuk merujuk ke psikolog.
Apakah Ejakulasi Tertunda Bisa Dicegah?
Ejakulasi tertunda bisa dicegah dengan beberapa cara, salah satunya adalah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Kondisi ini bisa mencakup menjaga kebersihan organ intim.
Tidak memaksakan diri untuk mencapai respon seksual tertentu. Semakin dipaksa maka semakin sulit untuk mencapai puncak kenikmatan seksual tersebut.
Selain itu, Anda juga tidak perlu cemas berlebihan pada saat berhubungan seksual serta komunikasikan bersama pasangan jika Anda hendak melakukan hubungan seksual.
Ejakulasi tertunda bisa dialami oleh pria dengan usia berapapun. Jika sekiranya Anda mengalaminya dalam durasi yang berkepanjangan maka segera periksakan diri ke dokter.
Ejakulasi tertunda merupakan masalah umum yang sering dialami pria dan membutuhkan lebih banyak pengetahuan untuk mengatasi kondisi ini.
Anda bisa lakukan konsultasi kepada dokter untuk permasalahan ini. Isi form disebelah ini agar dapat ditangani ahlinya.
- Hamid, I. A., et al. (2016). The drug treatment of delayed ejaculation. Transl Androl Urol. 2016 Aug; 5(4): 576–591.
- Hamid, I. A., et al. (2018). Delayed Ejaculation: Pathophysiology, Diagnosis, and Treatment. World J Mens Health. 2018 Jan; 36(1): 22–40.
- Amidu, N., et al. (2015). Perceptions of normal and abnormal ejaculatory latency times: an observational study in Ghanaian males and females. Eur J Med Res. 2015; 20(1): 75.
Artikel Terkait:
- Kenali Flek Tanda Kehamilan yang Normal Dialami
- Stop Sekarang! Ini Dampak Negatif Akibat Sering Begadang
- Catat! Sering Konsumsi Manis Cegah Hasil "Bergaris"
- Bunda Sering Nge-Vape, Hamil Langsung Escape
- Hamil Tak Kunjung Diperoleh, Karena Sering Minum Teh?
- Resep Tumis Wortel, Menu Sehat yang Baik untuk…
- WAKTU TIDUR MALAM YANG BERKUALITAS ADALAH…
- 7 Makanan yang Dilarang Untuk Program Hamil yang…