Bunda Sering Nge-Vape, Hamil Langsung Escape

Bunda Sering Nge-Vape, Hamil Langsung Escape

Selain memengaruhi kondisi kesehatan paru-paru, vape atau rokok elektrik bisa memengaruhi kondisi kesuburan pria dan wanita.

Rokok elektrik atau vape menjadi fenomena baru bagi pria untuk menggantikan rokok tembakau. Banyak yang menganggap jika nge-vape lebih aman dibandingkan merokok konvensional. Bahkan vape kini tidak hanya digunakan oleh pria melainkan juga wanita.

Vape adalah rokok elektrik yang dioperasikan menggunakan daya baterai untuk mengubah bahan kimia menjadi uap yang nantinya akan dihirup. Bahan kimia yang digunakan untuk cairan vape mengandung nikotin di dalamnya.

Baca juga: Lebih Bahaya Vape atau Rokok Bagi Kesehatan? 

Bahaya Vape pada Kesehatan

Jika vape dinyatakan lebih aman, pada nyatanya kondisi ini bisa sama-sama membahayakan seperti rokok tembakau.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Menurut dr. Gito Wasian, Sp.And., dokter spesialis andrologi Bocah Indonesia menyebutkan jika vape mengandung nikotin dalam jumlah yang beragam dan beberapa zat berbahaya di dalamnya yang tidak baik untuk kesehatan.

“Vape tetap mengandung nikotin dengan jumlah yang beragam. Jumlahnya bisa sedikit bisa banyak, bervariasi, tergantung merek dari vapenya. Selain nikotin, vape juga mengandung berbagai zat berbahaya, seperti nano partikel dan logam berat lainnya yang tentu saja berbahaya untuk kesehatan,” ujar dr. Gito.

Berdasarkan penjelasan di atas, kandungan zat-zat kimia pada vape akan berbahaya jika digunakan saat Ayah Bunda merencanakan program hamil. Pasalnya, zat-zat berbahaya tersebut bisa memengaruhi kondisi kesehatan.

“Nikotin yang terkandung pada vape ini bisa menyebabkan perubahan denyut jantung, irama jantung bermasalah, dan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung secara mendadak. Lalu, uap atau asapnya yang dihirup, baik dari vape maupun rokok konvensional akan menyebabkan iritasi dan peradangan pada saluran pernapasan sehingga dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit paru kronis dan asma,” tambah dr. Gito.

Dampak Negatif Vape pada Kesuburan

Tidak hanya berdampak pada kesehatan, menggunakan vape juga berpengaruh pada kesuburan Ayah maupun Bunda. Kandungan zat berbahaya di dalamnya bisa memicu risiko masalah kesuburan.

“Vape mungkin memang mengandung bahan berbahaya yang lebih sedikit daripada rokok konvensional, tapi tetap saja kandungan zat berbahaya dalam vape dapat menyebabkan berbagai masalah termasuk gangguan kesuburan,” ucap dr. Gito.

Dr. Gito juga menyebutkan jika proses pembakaran zat kimia pada vape menghasilkan radikal bebas yang tentu berbahaya bagi kesuburan pria.

“Jadi, memang orang berpendapat ‘oh sudah pakai vape nih jadi nikotinnya sudah rendah cuma uap bukan asap’. Tapi tetap saja dari proses pembakaran itu dia akan menghasilkan radikal bebas yang bisa mengganggu produksi spermanya juga produksi dari testosteronnya. Jadi, tentu kesuburannya akan berpengaruh,” tambahnya.

Tidak hanya mengganggu kesuburan pria, vape bisa mengancam kesuburan wanita. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Endocrine Society, banyak wanita muda dan wanita hamil yang menggunakan rokok elektrik memiliki dampak bagi kesuburan dan kehamilan di masa mendatang.

Beberapa risiko yang dialami Bunda jika menggunakan rokok elektrik atau vape, seperti merusak kualitas sel telur, masalah pada tuba falopi, hingga risiko keguguran.

Merusak kualitas sel telur. Semakin sering Bunda merokok maka semakin bertambah juga jumlah sel telur yang mengalami kerusakan. Kondisi ini tentu saja juga bisa memengaruhi program hamil yang dijalani.

Masalah pada tuba falopi. Merokok dapat menurunkan kesehatan tuba falopi yang dapat memengaruhi proses pembuahan sebab tuba falopi merupakan tempat untuk bertemunya sel telur dan sperma. Selain itu, gangguan pada tuba falopi bisa meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

Baca juga: 8 Bahaya Merokok Bagi Kesehatan, Bisa Bikin Susah Hamil?

Nge-Vape Bisa Bikin Ketergantungan

Tahukah Ayah Bunda ternyata nge-vape bisa bikin ketergantungan, lho? Hal ini lantaran beberapa kandungan nikotin di dalamnya dapat menyebabkan zat kimia dopamin yang membuat penggunanya kecanduan.

“Faktanya adalah nikotin yang terdapat dalam vape ini bisa menyebabkan adiksi atau ketergantungan karena dia menyebabkan pelepasan zat kimia dopamin yang membuat pemakainya merasa enak, jadi feel good gitu. Fakta lainnya adalah zat kimia ini bisa mencapai otak dua puluh detik dari hisapan pertama bahkan lebih cepat dari alkohol dan drugs, jadi sangat adiktif,” ujar dr. Gito Wasian.

Nah, Bunda sudah tahu kan bahaya vape bagi kesuburan apalagi bagi Bunda yang sedang menjalani program hamil? Sebaiknya, hindari atau berhenti mengonsumsi nikotin, seperti rokok maupun vape jika ingin cepat hamil. Hal ini juga berlaku terhadap paparan asap atau uapnya, ya.

Jangan lupa bagikan informasi menarik ini untuk para Ayah Bunda lainnya, yuk!

Referensi
  • Endocrine Society. Vaping may harm fertility in young women. 
  • Centers for Disease Control and Prevention. Youth Data. 
  • Wetendorf, M., et al. (2019). E-Cigarette Exposure Delays Implantation and Causes Reduced Weight Gain in Female Offspring Exposed In Utero. Journal of the Endocrine Society, Volume 3, Issue 10, October 2019, Pages 1907–1916.
Avatar photo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji