Dampak Kanker Payudara pada Kesehatan Reproduksi ?

Dampak Kanker Payudara pada Kesehatan Reproduksi

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi pada jaringan payudara dan bersifat ganas.

Ayah Bunda mungkin sudah tidak asing lagi dengan salah satu jenis penyakit yang cukup ganas dan umum dialami oleh wanita, yaitu kanker payudara. Jenis kanker ini muncul ketika sel-sel jaringan abnormal berkembang di kelenjar penghasil susu (lobulus) atau di saluran (duktus) dari kelenjar ke puting payudara.

Jaringan abnormal yang terbentuk dari sel-sel payudara ini akan membentuk massa atau benjolan. Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini akan menyebar melalui kelenjar getah bening dan menuju organ tubuh lainnya.

Bahkan, kanker payudara ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu invasif dan non-invasif. Tipe infasif terjadi ketika sel kanker menyebar ke bagian lain payudara. Sedangkan, non-invasif terjadi ketika sel belum menyebar dari jaringan aslinya. Kondisi ini umum terjadi pada wanita meskipun bisa juga dialami oleh pria.

Baca juga: Koriokarsinoma: Kanker yang terkenal “angker” 


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

Apa Jenis Kanker Payudara yang Harus di Waspadai?

Kanker payudara terbagi dalam beberapa jenis, ada 4 jenis kanker yang paling sering terjadi, seperti:

1. Ductal carcinoma in situ (DCIS)

Jenis kanker ini merupakan kanker yang tumbuh pada saluran air susu namun tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Umumnya, ini merupakan jenis kanker stadium awal yang mudah diobati. Namun, jika kondisi tersebut tidak segera ditangani maka bisa menyebar ke jaringan yang ada di sekitarnya.

2. Lobular carcinoma in situ (LCIS)

Lobular carcinoma in situ (LCIS) merupakan jenis kanker yang tumbuh pada kelenjar penghasil air susu. Sama seperti DCIS jenis kanker ini tidak menyebar ke jaringan di sekitarnya. Meski begitu, kanker tipe LCIS ini terjadi pada salah satu payudara sehingga dapat meningkatkan risiko terbentuknya kanker payudara kedua.

3. Invasive ductal carcinoma (IDC)

Jenis kanker payudara ini tumbuh di saluran yang membawa air susu (duktus) dan menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan pada jenis ini juga bisa menyebar pada area tubuh lainnya. Jenis kanker IDC ini cukup umum terjadi sekitar 70-80 persen.

4. Invasive lobular carcinoma (ILC)

Invasive lobular carcinoma (ILC) adalah salah satu jenis kanker yang tumbuh pada kelenjar air susu, kemudian menyebar pada jaringan sekitarnya. Bahkan jenis kanker ini juga bisa menyebar melalui saluran getah bening atau darah menuju bagian tubuh lain. Kondisi ini termasuk jarang terjadi karena hanya 10 persen dari kasus payudara.

Namun, ada beberapa jenis kanker payudara lainnya yang jarang terjadi, seperti:

  • Angiosarkoma: jenis kanker ini tumbuh pada saluran getah bening dan pembuluh darah
  • Tumor phyllodes: kanker yang tumbuh pada jaringan ikat payudara
  • Penyakit paget: kanker yang tumbuh pada puting payudara lalu meluas ke area sekitar puting (areola)
  • Inflammatory breast cancer (IBC): kanker payudara yang bisa berkembang cepat sehingga menyumbat saluran getah bening sehingga terjadi peradangan, kemerahan, serta bengkak karena infeksi.
  • Triple negative breast cancer: kanker payudara yang sulit untuk diobati karena tidak menunjukkan keberadaan reseptor hormon estrogen (ER), reseptor hormon progesteron (PR), serta reseptor protein HER-2 pada pemeriksaan jaringan kanker.

Baca juga: Kanker Serviks dan Pencegahan Secara Medis

Gejala dan Penyebab Kanker Payudara

Hingga kini belum diketahui penyebab pasti kanker payudara. Namun, kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti berat badan berlebihan, menstruasi di usia yang terlalu muda, hingga kebiasaan merokok.

Banyak wanita tidak menyadari adanya kanker payudara karena sulit terdeteksi mengingat ukurannya yang kecil. Benjolan baru terasa ketika diraba dan ukurannya cukup besar. Oleh sebab itu, pentingnya melakukan pemeriksaan sejak dini penting dilakukan untuk memastikan apakah benjolan tersebut merupakan kanker atau bukan.

Beberapa gejala kanker payudara yang mungkin dialami, seperti:

  • Payudara terasa keras atau adanya benjolan dari jaringan sekitar payudara
  • Payudara kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara seperti kulit jeruk
  • Payudara terasa nyeri dan bengkak
  • Adanya pengelupasan kulit di sekitar area payudara
  • Perubahan bentuk, ukuran, dan tampilan payudara
  • Puting seperti masuk ke dalam (retraksi atau inversi)
  • Adanya benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak

Adakah Pengaruh Kanker Payudara dengan Reproduksi?

Pada dasarnya, kanker payudara tidak memberikan dampak pada sistem reproduksi. Kanker payudara pada bunda  memiliki dampak besar terhadap fungsi reproduksi, baik secara langsung melalui penyakit itu sendiri maupun akibat dari pengobatannya. 

Meski begitu, bukan berarti wanita yang mengalami kanker payudara tidak bisa hamil. Pendekatan multidisiplin yang melibatkan onkologis, spesialis fertilitas, dan psikolog sangat penting untuk membantu bunda  membuat keputusan yang tepat tentang kesuburan dan kehamilan setelah tegaknya diagnosis kanker payudara.

Oleh sebab itu, Bunda bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk pilihan metode pengobatan kanker payudara sebelum menjalani program hamil.

Nah, itu dia penjelasan terkait kanker payudara dan reproduksi. Hingga kini, belum ada penelitian terkait dampak dari kanker payudara pada kondisi kesuburan atau reproduksi. Jika Ayah Bunda ingin merencanakan program hamil namun tengah menjalani perawatan kanker, segera konsultasikan ke dokter, ya!

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji