Beranda » BLOG » Infertilitas » Infertilitas Wanita » Cara Mengecek PCOS Agar Promil Sukses
Cara Mengecek PCOS Agar Promil Sukses
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) bisa didiagnosis dengan beberapa cara, yakni pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul, USG, hingga tes darah.
Wanita yang mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS) umumnya berusia reproduktif atau berusia subur. Pada wanita pengidap PCOS, umumnya akan mengalami siklus menstruasi tidak teratur.
Sindrom ovarium polikistik membuat penderitanya memiliki kadar hormon androgen atau yang biasa disebut sebagai hormon pria berlebihan. Kondisi ini yang menyebabkan tumbuh rambut berlebih pada area tertentu, munculnya jerawat, hingga kebotakan.
Lantas, bagaimana cara mengecek PCOS atau tidak?
Baca juga: Apakah PCOS Bisa Didiagnosis Melalui USG?
Cara Diagnosis PCOS
Ketika seorang wanita mengalami PCOS, hormon reproduksi di tubuh mengalami kadar yang tidak seimbang. Hal ini akan mengganggu siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Biasanya, wanita penderita PCOS akan mengalami menstruasi yang tidak tepat waktu atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
Bunda perlu hati-hati, PCOS bisa menyebabkan sulit hamil. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan keberhasilan promil maka Bunda perlu mengatasi PCOS dengan pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter.
Perlu diingat, Bunda jangan melakukan diagnosis sendiri melainkan perlunya melakukan pemeriksaan ke dokter. Berikut beberapa cara yang dilakukan untuk mendiagnosis PCOS.
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengecek PCOS atau tidak adalah pemeriksaan fisik atau anamnesis. Dokter akan melakukan anamnesis dengan bertanya seputar keluhan yang dirasakan, obat-obatan yang dikonsumsi, hingga riwayat kondisi medis yang dialami.
Selain itu, dokter mungkin juga akan bertanya terkait siklus menstruasi serta perubahan berat badan yang dialami. Pemeriksaan fisik seperti tanda-tanda tumbuhnya rambut berlebih, munculnya jerawat, hingga resistensi insulin juga akan dilakukan.
2. Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi PCOS sejak dini. Melalui pemeriksaan panggul, dokter akan melihat pertumbuhan, massa, maupun perubahan pada organ reproduksi yang meliputi vagina, leher rahim, rahim, saluran tuba, hingga ovarium.
3. USG
Wanita yang mengalami sindrom ovarium polikistik juga bisa didiagnosis melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Ada dua jenis pemeriksaan USG yang direkomendasikan oleh dokter, yakni USG transvaginal dan USG abdomen (perut).
Jika Bunda melakukan pemeriksaan USG transvaginal, nantinya dokter akan memasukkan alat probe ultrasound melalui vagina. Jenis USG ini sering dipilih dokter untuk dapat menemukan kista kecil pada penderita PCOS dengan tepat.
Sedangkan USG abdomen (perut). Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan probe ultrasound pada bagian atas perut Bunda.
4. Tes darah
Jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kadar anti-mullerian hormone (AMH) pada penderita PCOS. Anti-mullerian hormone (AMH) merupakan hormon yang berperan dalam menghasilkan sel telur wanita.
Tes AMH penting dilakukan untuk mengetahui jumlah sel telur atau cadangan ovarium. Jika seorang wanita memiliki kadar AMH yang tinggi menunjukkan jumlah sel telur serta cadangan ovarium yang banyak. Sedangkan, jika seorang wanita memiliki kadar AMH yang rendah maka jumlah sel telur dan cadangan ovarium sedikit.
Meski begitu, menurut dr. Shanty Olivia F.J, Sp.OG, Supbsp. FER, dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fertilitas Bocah Indonesia, menyebutkan jika wanita yang memiliki kadar AMH tetap bisa memiliki peluang kehamilan.
“Untuk AMH yang rendah, jawabannya secara singkat masih bisa hamil. Jadi, AMH itu menggambarkan jumlah atau cadangan telur yang ada di ovarium, tidak menggambarkan kualitas sel telur. Untuk hamil, dibutuhkan kualitas sel telur yang baik. Jadi, bagi mereka yang AMH-nya rendah jangan khawatir, masih bisa hamil asalkan kualitas sel telurnya baik,” ujar dr. Shanty.
Selain untuk mengukur kadar AMH dalam tubuh wanita, tes darah juga dilakukan untuk untuk mengetahui kadar gula darah dan kadar kolesterol.
Baca juga: Apa Hubungannya Kesuburan dengan Tes AMH (Anti-Mullerian Hormone)?
Pengobatan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Jika Bunda mengalami PCOS maka jangan khawatir, kondisi ini bisa diatasi berdasarkan gejala maupun penyebabnya. Beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi PCOS, seperti:
1. Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh penderita PCOS dalam mengatasi kondisi ini adalah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Misalnya, menurunkan berat badan menjadi lebih ideal. Pasalnya, wanita yang mengalami PCOS cenderung memiliki berat badan berlebihan, meskipun wanita kurus pun bisa mengalami kondisi ini.
Selain itu, jalani pola makan sehat serta mengonsumsi makanan kaya gizi dan nutrisi seimbang untuk meningkatkan efektivitas obat sehingga dapat meningkatkan peluang kesuburan.
2. Mengonsumsi obat-obatan
Cara lain untuk mengatasi PCOS dengan mengonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengontrol siklus menstruasi, salah satunya pil KB. Pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron dapat menekan produksi hormon androgen dalam tubuh.
Jenis obat-obatan lain yang akan direkomendasikan oleh dokter, seperti letrozole, metformin, dan clomifene. Obat-obatan yang akan diberikan tergantung dengan kondisi masing-masing pasien dan pemeriksaan dokter.
Itu dia Bunda beberapa cara yang dilakukan untuk mendiagnosis PCOS. Diagnosis sejak dini penting dilakukan agar Bunda dapat mengatasi penyebabnya dan cepat hamil. Perlu diingat, PCOS juga menjadi salah satu penyebab gangguan fertilitas, lho. Yuk, segera periksakan diri ke dokter!
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
Referensi
- National Health Service. https://www.nhs.uk/conditions/polycystic-ovary-syndrome-pcos/diagnosis/.
- Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development. How do health care providers diagnose PCOS?
- Morreale, H.F.E. (2018). Polycystic ovary syndrome: definition, aetiology, diagnosis and treatment. Nat Rev Endocrinol. 2018 May;14(5):270-284.
Artikel Terkait:
- Asam Folat untuk Penderita PCOS Agar Promil Sukses
- Waspada Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati PCOS
- Apakah PCOS Bisa Sembuh? Begini Penjelasannya!
- Apakah PCOS Bisa Didiagnosis Melalui USG?
- Hirsutisme, Tumbuhnya Rambut Berlebihan pada Wanita…
- Sel Telur Kecil tapi Haid Teratur, Apakah PCOS?
- Perlu Dicatat! Pantangan Makanan untuk Penderita PCOS
- Apakah PCOS Juga Bisa Dialami Oleh Wanita Kurus?