Bagaimana Cara Mengambil Sperma untuk Program Bayi Tabung? Ini Penjelasannya!

Cara Mengambil Sperma Untuk Program Bayi Tabung

Program bayi tabung menjadi salah satu pilihan program hamil bagi pasien yang memiliki masalah infertilitas. Pada program bayi tabung sperma dan sel telur akan dibuahi di laboratorium. Namun, bagaimana cara mengambil sperma untuk program bayi tabung?

Apa Itu Program Bayi Tabung?

Program bayi tabung atau juga yang dikenal in vitro fertilization (IVF) merupakan proses pembiakan embrio di laboratorium melalui hasil pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh. Proses pembuahan sel telur dilakukan di laboratorium.

Bayi tabung menjadi solusi bagi para pasangan yang ingin memiliki keturunan namun memiliki gangguan infertilitas. Pasangan yang memiliki masalah infertilitas adalah ketika telah melakukan hubungan intim selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi namun belum berhasil hamil.

Tindakan bayi tabung dilakukan bagi pasien yang memiliki beberapa indikasi masalah kesuburan atau dengan kondisi medis tertentu.

  • Kerusakan atau penyumbatan tuba falopi.
  • Tidak kunjung hamil pasca 3 – 4 kali inseminasi intra uterine (IUI)
  • Gangguan ovulasi dan penurunan cadangan sel telur
  • Endometriosis derajat sedang – berat
  • Fibroid rahim
  • Infertilitas idiopatik (selama 3 tahun tidak kunjung hamil)
  • Gangguan cadangan ovarium
  • Keguguran idiopatik berulang
  • Kondisi medis yang tidak dapat diatasi dengan Preimplantation Genetic Testing (PGT)
  • Faktor sperma pria yang tidak dapat dikoreksi dengan obat/koreksi

Lantas, bagaimana proses pengambilan sperma bagi pria yang memiliki masalah dengan sperma?


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Cara Mengambil Sperma untuk Program Bayi Tabung

Sebelum proses pembuahan sel telur oleh sperma yang dilakukan di laboratorium, proses pengambilan sperma menjadi salah satu langkah penting bagi pasangan yang melakukan program bayi tabung. Cara mengambil sperma untuk program bayi tabung bisa dilakukan secara alami hingga teknik medis tertentu berdasarkan kondisi sperma pria.

Pengambilan sperma dapat dilakukan dengan cara masturbasi secara mandiri pada ruangan khusus yang telah disiapkan rumah sakit. Ruangan pengambilan cairan sperma biasanya dibuat senyaman mungkin.

Bocah Indonesia juga menyediakan ruangan khusus pengumpulan cairan mani. Desain yang elegan dengan kebersihan dan privasi yang terjaga membantu pasien dengan rileks untuk melakukan pengumpulan cairan mani, yang nantinya akan digunakan untuk bayi tabung.

ruang-pengumpulan-cairan-mani

Nantinya, pasien pria akan melakukan masturbasi, kemudian cairan masturbasi akan ditampung dalam wadah atau tabung steril. Cairan mani tersebut kemudian dianalisa oleh analis Andrologi laboratorium.

Namun, dalam beberapa kasus pria yang mengalami gangguan dengan sperma terpaksa melakukan prosedur tingkat lanjut. Prosedur tingkat lanjut berupa teknik medis seperti Percutaneous Epididymal Sperm Aspiration (PESA), Testicular Sperm Aspiration (TESA), dan Microdissection Testicular Sperm Extraction (MicroTESE).

Hal ini dilakukan apabila pria tidak bisa ejakulasi, tidak ditemukan sperma pada cairan ejakulat, atau pada saat pemeriksaan fisik diketahui adanya sumbatan yang dapat menghalangi jalannya sperma untuk keluar. Maka tindakan tingkat lanjut akan dilakukan untuk mengambil sampel sperma.

Berikut tiga teknik pengambilan sperma dengan prosedur tingkat lanjut.

Percutaneous Epididymal Sperm Aspiration (PESA)

Teknik Percutaneous Epididymal Sperm Aspiration (PESA) merupakan teknik pengambilan sperma menggunakan jarum kecil untuk menembus epididimis. Teknik ini dapat digunakan untuk mengumpulkan sperma ketika pria mengalami sumbatan pada saluran sperma.

Testicular Sperm Aspiration (TESA)

Berbeda dengan PESA, Testicular Sperm Aspiration (TESA) dilakukan bila tidak ditemukan sperma dari tindakan PESA. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi lokal dan dilanjutkan penyuntikan jarum secara langsung ke jaringan testis.

Microdissection Testicular Sperm Extraction (MicroTESE)

Microdissection Testicular Sperm Extraction (MicroTESE) dilakukan pada kasus pria yang memiliki masalah produksi sperma dan hasil semen menunjukkan kondisi azoospermia. Prosedur ini dilakukan dengan bius umum dan tindakan operasi menggunakan mikroskop.

Berbeda dengan kedua teknik sebelumnya, pada tindakan MicroTESE dilakukan sayatan kecil akan dibuat di testis untuk mengevaluasi tubulus yang mengandung sperma. Namun, apabila dari hasil microTESE hanya didapatkan sperma muda maka dapat dilakukan Round Spermatid Injection (ROSI) saat program bayi tabung.

Ketiga teknik pengambilan sperma tersebut merupakan salah satu bagian dari layanan pengobatan pria di Bocah Indonesia bagi pria yang memiliki kasus tertentu pada sperma.

Setelah dilakukan pengambilan sperma dengan beberapa cara tersebut maka selanjutnya sperma yang memiliki kualitas terbaik yang dipilih untuk membuahkan sel telur.

Pembekuan Sperma

Pernahkah Anda mendengar metode pembekuan sperma? metode ini dapat digunakan untuk mengatasi kendala kehamilan. Banyak penelitian menemukan perubahan kualitas sperma mulai terjadi pada pria sejak usia 35 tahun.

Biasanya, metode pembekuan sperma dilakukan pada pria yang berusia mulai pertengahan 20 – 40 tahun karena adanya kondisi tertentu. Sperma yang dibekukan dapat digunakan untuk program hamil inseminasi intra uterine atau bayi tabung (IVF).

Lantas, bagaimana proses pembekuan sperma dilakukan? Pembekuan sperma dapat dilakukan sesuai kebutuhan Anda. Sperma yang telah diambil akan dibekukan dalam cairan nitrogen dengan suhu minus 196 derajat celcius.

Metode pembekuan sperma dilakukan pada pria dengan beberapa indikasi tertentu, seperti:

  • Pria yang masih ingin menunda memiliki keturunan.
  • Pria dengan kasus tertentu maupun yang menjalani terapi, yang dapat menurunkan kesuburan, seperti kanker testis atau radiasi tinggi.
  • Pria dengan mobilitas tinggi sehingga sulit berada di tempat saat menjalani program hamil.
  • Pria yang menjalani vasektomi.

Tahapan Proses Pembekuan Sperma

Tahap #1: Konsultasi

Sebelum melakukan metode pembekuan sperma, Anda terlebih dahulu harus melakukan konsultasi dengan dokter spesialis andrologi tentang riwayat medis dan proses pengobatan.

Tahap #2: Pemeriksaan

Kuantitas dan kualitas sperma serta pemeriksaan darah untuk memastikan ada tidaknya infeksi menular seksual.

Tahap #3: Persetujuan

Sebelum melakukan proses pembekuan sperma, Anda akan melakukan persetujuan tertulis untuk pembekuan sperma.

Tahap #4: Pengambilan

Pengambilan sperma dilakukan di dalam ruang tertutup dengan cara masturbasi kemudian ditampung ke dalam wadah steril.

Tahap #5: Pembekuan

Pembekuan sperma di dalam cairan nitrogen dengan suhu minus 196 derajat celcius agar dapat dimanfaatkan di waktu mendatang.

Metode pembekuan sperma menjadi salah satu layanan preservasi fertilitas bagi pria di Bocah Indonesia. Sehingga untuk Anda yang memiliki indikasi tertentu dapat melakukan metode tersebut.

Kriteria Sperma Normal

Beberapa faktor yang menentukan kualitas sperma termasuk jumlah total sperma bergerak, motilitas, bentuk normal, dan volume ejakulasi.

Jumlah total sperma bergerak

Kriteria sperma yang normal pada umumnya saat ejakulasi Anda akan mengeluarkan setidaknya 1,5 ml cairan ejakulat yang mengandung 16 juta sperma per milimeter. Perhitungan khusus dilakukan oleh dokter spesialis andrologi untuk menemukan hasil dari setiap sampel.

Baca Juga : Ejakulasi Tertunda

Motilitas atau pergerakan sperma yang tinggi

Sekitar 42% sperma diharapkan dapat bergerak dengan 30% mampu bergerak maju ke depan dan sperma yang diam tidak melebihi 20%.

Bentuk sperma

Sperma yang seharusnya memiliki panjang keseluruhan 50 – 60 mikrometer dan bentuk lonjong dengan tiga bagian utuh yaitu bagian kepala, leher, dan ekor yang panjang untuk mendukung proses berenangnya sperma menuju sel telur.

Volume dan viskositas

Saat ejakulasi, konsistensi cairan ejakulat sedikit kental dan akan menjadi encer setelah 15 – 30 menit pasca ejakulasi. bila cairan tetap kental maka sperma akan sulit berenang dan membuahi sel telur.

Cara Meningkatkan Kualitas Sperma

Agar proses pembuahan terjadi maka salah satu syaratnya adalah kualitas sperma yang baik. Kualitas sperma yang baik meliputi jumlah yang cukup, pergerakan (motilitas) yang lincah, dan struktur (bentuk) yang sempurna.

Untuk mendapatkan kualitas sperma yang baik maka terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan pria agar program hamil bayi tabung memiliki peluang tinggi berhasil. Berikut beberapa cara meningkatkan kualitas sperma.

  • Olahraga teratur
  • Konsumsi makanan sehat
  • Menjaga berat badan ideal
  • Hindari stres berlebihan
  • Hindari penggunaan celana ketat
  • Hindari paparan zat berbahaya
  • Konsumsi suplemen tambahan
  1. Rozati, Hamoun; Handley, Thomas; Jayasena, Channa. Process and Pitfalls of Sperm Cryopreservation. J Clin Med. 2017 Sep; 6(9): 89. Published online 2017 Sep 19.
  2. Murugappan, Gayathree; Farland, Leslie V; Missmer, Stacey A. Gestational carrier in assisted reproductive technology. Fertil Steril. 2018 Mar;109(3):420-428.
  3. M B Bhongade. Effect of psychological stress on fertility hormones and seminal quality in male partners of infertile couples. Andrologia. 2015 Apr;47(3):336-42. 
  4. Bahare Rafiee. Comparing the Effectiveness of Dietary Vitamin C and Exercise Interventions on Fertility Parameters in Normal Obese Men. Urol J. 2016 Apr 16;13(2):2635-9.
  5. M B Bhongade. Effect of psychological stress on fertility hormones and seminal quality in male partners of infertile couples. Andrologia. 2015 Apr;47(3):336-42.
  6. Kaye K Brownlee. Relationship between circulating cortisol and testosterone: influence of physical exercise. J Sports Sci Med. 2005 Mar 1;4(1):76-83.
cheer

Jadwalkan Konsultasi

Kami dengan senang hati akan mendiskusikan opsi finansial yang ada dan membantu menjawab pertanyaan Anda.

Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah.

Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari terakhir untuk hemat 11%
Checkout Sekarang

Hari
Jam
Menit
Detik
doctors
Buat Janji