Berhubungan Saat Bayi Tabung? Tahan Dulu Ya, Bun!

Berhubungan Saat Bayi Tabung

Bagi pasangan suami istri yang ingin memiliki keturunan, berbagai cara akan dilakukan. Mulai dari melakukan program hamil secara alami hingga teknik reproduksi berbantu seperti inseminasi atau bayi tabung.

Program hamil bayi tabung atau yang juga dikenal sebagai in vitro fertilization (IVF) adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma yang dilakukan di luar rahim, tepatnya laboratorium. Sel telur yang telah dibuahi nantinya akan membentuk embrio. Nantinya, embrio inilah yang akan dimasukkan kembali ke dalam rahim wanita.

Indikasi Program IVF

Bayi tabung merupakan salah satu jenis teknologi reproduksi berbantu. Biasanya, prosedur bayi tabung menjadi salah satu opsi untuk mengatasi masalah infertilitas. Berikut beberapa indikasi program hamil bayi tabung dilakukan:

  • Wanita yang mengalami oklusi tuba bilateral yang tidak dapat dikoreksi
  • Faktor sperma pria yang tidak dapat dikoreksi dengan obat atau tindakan bedah
  • Wanita yang tidak kunjung hamil setelah melakukan 3-4 kali inseminasi intrauterine (IUI)
  • Wanita yang telah melakukan koreksi tuba falopi selama 6 bulan namun masih belum menghasilkan kehamilan
  • Pasangan yang mengalami infertilitas idiopatik dan tidak kunjung mendapatkan kehamilan selama 3 tahun
  • Mengalami kelainan genetik dalam keluarga
  • Mengalami keguguran idiopatik berulang

Baca juga: 6 Penyebab Program Bayi Tabung Gagal yang Harus Anda Ketahui! 

Bolehkah Berhubungan Saat Program IVF?

Program hamil bayi tabung merupakan salah satu rangkaian program hamil yang kompleks. Proses dan tahapan yang dilalui pun cukup panjang. Tidak heran jika banyak kekhawatiran maupun pertanyaan dari para pasangan suami istri yang menjalani program hamil bayi tabung.

Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

Salah satu kekhawatiran pasangan yang menjalani program IVF adalah terkait berhubungan selama program bayi tabung berlangsung.

Pada dasarnya, tidak ada larangan pasti mengenai hal tersebut. Namun, banyak dokter yang tidak merekomendasikan pasangan untuk berhubungan seksual sebelum, selama, atau bahkan setelah program bayi tabung berlangsung. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan kehamilan kembar.

Meski begitu, secara umum tidak ada masalah untuk berhubungan saat program hamil bayi tabung.

Satu kondisi yang perlu diperhatikan adalah dokter tidak menyarankan pasangan untuk berhubungan seksual setelah melakukan prosedur transfer embrio (ET) atau transfer embrio beku (FET). Transfer embrio merupakan salah satu tahapan yang dilakukan untuk melakukan program bayi tabung.

Biasanya, perlu waktu 2 minggu untuk melihat apakah embrio berhasil menempel pada dinding atau tidak. Selama 2 minggu inilah pasangan tidak diperbolehkan untuk melakukan hubungan seksual. Hal ini dikarenakan embrio butuh waktu yang optimal untuk berkembang di dalam dinding rahim.

Menurut dr. Cynthia Agnes Susanto, BMedSc, Sp.OG, dokter spesialis ginekologi dan obstetri di Bocah Indonesia menyebutkan, melakukan hubungan seksual setelah melakukan transfer embrio (ET) atau transfer embrio beku (FET) dikhawatirkan dapat memengaruhi kondisi rahim yang sedang disiapkan untuk penempelan embrio.

“Sebaiknya jangan berhubungan. Karena kan itu embrionya sudah jadi, kalau nanti diganggu kan itu ada guncangan dan segala macam. Jadi, sebaiknya jangan dilakukan karena takutnya nanti akan mengubah rahim itu sendiri yang mau mempersiapkan si calon bayinya berkembang,” ujar dr. Cynthia Agnes Susanto, BMedSc, Sp.OG.

Baca juga: Kisah Louise Brown, Bayi Tabung Pertama di Dunia

Bagaimana Jika Ingin Berhubungan Saat Program Bayi Tabung?

Berhubungan memang bisa meningkatkan kualitas hubungan bersama pasangan satu sama lain. Namun, jika Anda dan pasangan ingin melakukan hubungan seksual saat program hamil bayi tabung maka disarankan ketika usia kehamilan sudah cukup aman.

Selain itu, sebaiknya gunakan kondom agar tidak memengaruhi kondisi kehamilan. Hal ini juga berlaku pada wanita yang hamil tanpa melalui program hamil bayi tabung, lho.

Namun, jika Anda merasa ragu maka bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan terlebih dahulu. Karena disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasangan.

Demikian penjelasan terkait berhubungan saat melakukan program bayi tabung, tidak ada larangan pasti namun tidak disarankan berhubungan setelah melakukan transfer embrio atau transfer embrio beku ya, Bun!

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  • Hou, J.W, et al. (2023). Impact of sexual intercourse on frozen-thawed embryo transfer outcomes: a randomized controlled trial. Contracept Reprod Med. 2023; 8: 19. 
  • Tremellen, K.P., et al. (2000). The effect of intercourse on pregnancy rates during assisted human reproduction. Human Reproduction, Volume 15, Issue 12, 1 December 2000, Pages 2653–2658. 
  • Sun, Z.G., et al. (2020). Can the act of sexual intercourse before embryo transfer improve IVF treatment outcome? A Randomized Clinical Trial.
Avatar photo
Share:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji