Prematur adalah kondisi ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Menurut WHO, pada tahun 2020 tercatat 13,4 juta bayi lahir prematur di seluruh dunia. Semakin dini kelahiran, semakin besar risiko gangguan kesehatan.
Bayi prematur atau disebut juga bayi preterm, umumnya belum berkembang sempurna saat lahir. Ada kemungkinan mereka mengalami masalah kesehatan dan perlu dirawat lebih lama di rumah sakit ketimbang bayi-bayi yang lahir cukup bulan. Namun demikian, berkat kemajuan dalam perawatan medis, bayi yang lahir sangat-sangat prematur kini juga berpeluang besar untuk bertahan hidup dibandingkan di masa lampau.
Kelahiran prematur terjadi saat bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Terdapat empat kategori prematur:
Kurang bulan: 34–36 minggu
Tanya Mincah tentang Promil?
Prematur sedang: 32–33 minggu
Sangat prematur: 28–31 minggu
Prematur ekstrem: <28 minggu
Kelahiran ini bisa terindikasi secara medis (misalnya karena komplikasi) atau terjadi secara spontan tanpa diduga.
Penyebab bayi lahir prematur
Kelahiran prematur terjadi karena berbagai alasan. Sebagian besar kelahiran prematur terjadi secara spontan namun ada juga yang disebabkan oleh alasan medis seperti infeksi atau komplikasi kehamilan lainnya yang memerlukan induksi persalinan dini atau kelahiran caesar.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui penyebab dan mekanisme kelahiran prematur. Penyebabnya antara lain:
1. Riwayat Persalinan Prematur
Wanita yang pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya berisiko lebih tinggi mengalaminya kembali.
2. Kehamilan Ganda (Kembar, Triplet, dst.)
Kehamilan dengan bayi kembar, triplet, atau lebih dapat menjadi salah satu risiko ibu lahir prematur. Satu studi menunjukkan bahwa lebih dari 50% kelahiran bayi kembar terjadi prematur dibandingkan dengan hanya 10% kelahiran bayi tunggal.
50% bayi kembar lahir prematur (dibandingkan hanya 10% pada bayi tunggal)
Sumber: American College of Obstetricians and Gynecologists
3. Penggunaan Teknologi Reproduksi Berbantu (ART)
Penggunaan teknologi reproduksi berbantu atau Assisted Reproductive Technology (ART) adalah serangkaian prosedur medis yang digunakan untuk membantu pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami.
Beberapa contoh ART meliputi in vitro fertilization (IVF), inseminasi intrauterine (IUI), dan teknik-teknik lainnya yang digunakan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor yang terkait dengan teknologi reproduksi yang dibantu, seperti jumlah embrio yang ditanamkan atau perubahan hormon selama prosedur IVF dapat meningkatkan risiko persalinan prematur.
4. Kelainan Rahim
Wanita dengan anomali tertentu pada organ reproduksi berisiko lebih tinggi mengalami persalinan prematur dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki anomali ini.
Contohnya, wanita yang memiliki leher rahim pendek atau leher rahim yang memendek pada trimester kedua (bulan keempat hingga keenam) kehamilan daripada pada trimester ketiga berisiko tinggi mengalami persalinan prematur.
5. Kondisi Medis Ibu
Termasuk:
Infeksi saluran kemih, IMS, atau infeksi vagina
Tekanan darah tinggi, diabetes, perdarahan
Plasenta previa atau riwayat operasi rahim
6. Usia Ibu
Risiko meningkat pada ibu:
<18 tahun
>35 tahun, terutama bila memiliki penyakit penyerta
7. Faktor Gaya Hidup & Sosial
Merokok, alkohol dan narkoba
Stres berat, kekerasan dalam rumah tangga
Tidak melakukan kontrol kehamilan
Jarak kehamilan <6 bulan
Bagaimana Cara Penanganan Kelahiran Prematur?
Jika terindikasi prematur, dokter mungkin akan:
1. Rawat inap untuk monitoring intensif
2. Memberikan obat-obatan, seperti:
Tokolitik: menekan kontraksi
Kortikosteroid: percepat pematangan paru janin
Magnesium sulfat: lindungi otak janin
Antibiotik: bila ada infeksi
3. Cervical cerclage: prosedur untuk memperkuat leher rahim
4. Persalinan dini, jika nyawa ibu/janin terancam
Cara Mencegah Kelahiran Prematur
Meski tidak bisa dicegah sepenuhnya, langkah-langkah berikut bisa menurunkan risiko:
Rutin periksa ke dokter kandungan
Hindari rokok, alkohol, dan narkoba.
Konsumsi makanan bergizi
Kelola stres (meditasi, konseling)
Hindari kerja fisik berat atau paparan zat kimia
Jaga kesehatan gigi
Kontrol penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi
Beri jeda kehamilan minimal 18 bulan
Penutup
Kelahiran prematur adalah kondisi serius yang perlu penanganan cepat dan tepat. Pencegahan dimulai dari pola hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan manajemen risiko selama kehamilan. Dengan perawatan yang tepat, bayi prematur tetap memiliki peluang tumbuh sehat.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
March of Dimes. [Last reviewed October 2019]. Premature babies. URL: https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/birth/premature-babies.
March of Dimes. [Last reviewed October 2019]. Long-term health effects of premature birth. URL: https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/birth/long-term-health-effects-premature-birth.
Mayo Clinic. [Last updated June 5, 2023]. Beware of risks, signs of premature birth. URL: https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/be-aware-of-risk-factors-signs-of-premature-birth.
MSD Manual. [Last reviewed October 2022]. Preterm infants. URL: https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/perinatal-problems/preterm-infants.
Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dokter Fiona melayani sebagai dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) dari Kementerian Kesehatan RI di salah satu desa terpencil di Kabupaten Luwuk-Banggai, Sulawesi Tengah. Pengalaman ini membawanya untuk melanjutkan S2 dalam bidang International Health di Universitas Gadjah Mada 2010, Yogyakarta.