Hati-Hati, Ini 7 Penyakit pada Vagina yang Dialami Wanita

Penyebab Bagian Atas Miss V Nyeri

Jika bagian atas Miss V terasa nyeri maka bisa jadi suatu gejala kondisi tertentu pada area kewanitaan maupun organ reproduksi.

Organ reproduksi wanita maupun pria merupakan bagian yang sangat kompleks. Kebersihan dan kesehatannya pun perlu dijaga ekstra agar tidak menyebabkan risiko penyakit tertentu.

Rasa nyeri juga bisa muncul di berbagai area organ intim, salah satunya pada miss V wanita. Pada umumnya, nyeri pada area vagina atau Miss V merupakan hal yang jarang terjadi. Apabila muncul nyeri pada area tersebut maka menandakan adanya infeksi pada area tersebut atau organ reproduksi.

Di sisi lain, keluhan nyeri juga bisa muncul meski tidak ada infeksi. Kondisi ini bisa saja disebabkan karena perubahan hormon hingga terjadi cedera. Nah, agar Bunda bisa mengetahui penyebab vagina bagian atas nyeri, simak artikel ini selengkapnya!

Baca juga: Vagina Gatal: Berbagai Penyebab dan Cara Mengatasinya 


Tanya Mincah tentang Promil?

New CTA WA

Apa Penyebab Miss V Bagian Atas Nyeri?

Terdapat berbagai penyebab nyeri pada area kemaluan, mulai dari yang tidak berbahaya hingga perlu ditangani segera. Berikut beberapa kondisi atau penyakit yang bisa menyebabkan nyeri pada miss V wanita.

1. Vulvodynia

Vulvodynia adalah kondisi nyeri kronis atau rasa tidak nyaman pada vulva (area bagian luar vagina) tanpa adanya identifikasi penyebabnya. Kondisi ini dapat berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Meskipun menimbulkan rasa nyeri namun tidak mengubah penampilan vulva yang tetap normal. Pada beberapa kasus vulva terlihat sedikit meradang atau bengkak.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pain Reports, wanita yang mengalami vulvodynia merasakan nyeri sedang hingga berat. Berdasarkan nyeri tersebut, membantu dokter meresepkan obat tertentu untuk wanita yang mengalami vulvodynia.

2. Infeksi jamur

Salah satu pemicu rasa nyeri pada bagian atas vagina juga bisa disebabkan infeksi jamur. Kondisi ini biasanya membuat vagina gatal dan kering. Infeksi ini juga bisa menyebabkan rasa nyeri pada vagina serta bengkak. Bahkan keluhan bisa semakin parah ketika buang air kecil atau melakukan hubungan suami istri.

Infeksi jamur bisa terjadi ketika area kewanitaan lembap. Oleh sebab itu, pastikan area selangkangan dalam keadaan kering agar tidak memicu infeksi jamur pada area tersebut.

Pastikan untuk selalu mengeringkan vagina setelah dibersihkan pada saat buang air kecil maupun buang air besar. Kenakan pakaian dalam berbahan katun dan ganti pakaian dalam apabila berkeringat atau lembap.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Bookshelf, yang ditulis oleh peneliti dari St. Luke’s University Health Network dan Indiana University, menyebutkan salah satu infeksi jamur yang dialami pada vagina adalah vulvoginitis yang disebabkan oleh jamur Candida albicans.

3. Vagina kering

Pada umumnya, kondisi ini terjadi ketika wanita yang mengalami menopause. Namun, kondisi ini juga bisa dialami oleh sebagian wanita akibat mengonsumsi pil KB. Kondisi ini menyebabkan vagina sakit terutama saat berhubungan seksual.

Apabila vagina tidak cukup mengeluarkan ‘pelumas’ alami saat berhubungan maka segera konsultasikan pada dokter.

4. Herpes genital

Herpes genital adalah salah satu penyakit menular seksual yang bisa dialami pria maupun wanita. Pada wanita, kondisi ini bisa menyebabkan sakit pada vagina yang disertai adanya luka atau lenting. Keluhan ini bisa lebih parah ketika terkena air urin saat buang air kecil.

Infeksi ini disebabkan oleh virus herpes dan dapat menular meski tanpa berhubungan intim. Misalnya melalui seks oral atau kontak antara kulit dengan orang yang terinfeksi.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Geburtshilfe und Frauenheilkunde, menyebutkan jika salah satu gejala yang dialami oleh penderita herpes genital adalah sakit pada area vulva.

5. Kista Bartholin

Jika Anda mengalami nyeri pada bagian atas miss V maka bisa jadi menunjukkan adanya kista Bartholin pada area kewanitaan Anda. Kelenjar Bartholin terletak pada kedua sisi mulut vagina. Fungsinya untuk menghasilkan cairan atau lubrikasi yang berperan sebagai pelumas pada area vagina. Dalam kondisi normal dan tidak tersumbat, kelenjar ini tidak dapat diraba.

Kista bartholin ini bisa terjadi ketika adanya sumbatan pada kelenjar Bartholin. Hal ini tentu bisa menimbulkan benjolan yang menyebabkan nyeri pada vagina.

Anda dapat mengatasi kondisi ini dengan memberikan kompres hangat untuk meredakan bengkak dan mengonsumsi obat antinyeri agar lebih terasa nyaman.

Pada beberapa kasus, kista bartholin yang terinfeksi dan bernanah memerlukan prosedur bedah untuk mengatasinya. Jika hal ini terjadi maka segera konsultasikan pada dokter.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Desert Regional Medical Center dan Western University of Health Sciences, menyebutkan jika kista bartolin dengan ukuran 2-4 cm dapat menyebabkan dispareunia, yang digejalai dengan adanya nyeri pada vagina.

Baca juga: Infeksi Vagina: Penyebab, Gejala Dan Cara Mengobati 

6. Trauma pada vagina

Trauma pada vagina bisa disebabkan oleh luka atau lecet akibat mencukur atau menggunting bulu pada area kemaluan. Selain itu, aktivitas seksual juga bisa menyebabkan kondisi ini. Trauma pada vagina bisa menimbulkan nyeri sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

Umumnya, keluhan ini tidak berlangsung lama. Seiring berjalannya hari, kondisi ini bisa berkurang keluhan nyerinya dan membaik. Bunda dapat mengurangi nyeri dengan mengonsumsi obat antinyeri.

7. Dispareunia

Jika Bunda mengalami nyeri pada bagian atas vagina, bisa jadi kondisi tersebut menandakan dispareunia. Dispareunia atau nyeri saat berhubungan dapat menimbulkan rasa nyeri atau perih pada miss V.

Penyebabnya pun bisa karena banyak faktor, mulai dari infeksi, masalah fisik atau psikologis, hingga penyakit tertentu. Rasa sakitnya ini bisa muncul ketika berhubungan intim atau setelahnya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari South Carolina Dept of Mental Health dan King Edward Medical University, menyebutkan jika dispareunia bisa menyebabkan rasa sakit pada vagina.

Saran Jika Mengalami Miss V Nyeri pada Bagian Atas

Jika keluhan yang dialami mengganggu Bunda dalam melakukan aktivitas sehari-hari maka segera konsultasikan pada dokter, untuk mengetahui pemeriksaan yang dapat dilakukan. Beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi: pemeriksaan fisik pada organ intim, tes darah, tes urin, hingga USG transvaginal.

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan organ intim, terapkan pola hidup sehat untuk meminimalisir nyeri pada area kewanitaan dan sekitarnya.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  • Lee, M. Y., et al. (2015). Clinical Pathology of Bartholin’s Glands: A Review of the Literature. Curr Urol. 2015 May; 8(1): 22–25.
  • Nyirjesy, P. (2001). Chronic Vulvovaginal Candidiasis. Am Fam Physician. 2001;63(4):697-703.
  • Seehusen, D. A., et al. (2014). Dyspareunia in Women. Am Fam Physician. 2014;90(7):465-470.
  • Sumber lain: Medical News Today. Vaginal pain: Causes and how to treat it.
Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari
Jam
Menit
Detik
doctors
Buat Janji