Beranda » BLOG » Program Hamil » Kapan Kehamilan disebut Aterm atau Cukup Bulan? Dan Mengapa Penting?
Kapan Kehamilan disebut Aterm atau Cukup Bulan? Dan Mengapa Penting?
Kehamilan dikatakan cukup bulan atau aterm bila usia kehamilan mencapai 39 minggu, dan tidak lebih dari 41 minggu.
Mencapai kehamilan aterm adalah tujuan setiap ibu hamil. Namun, Anda mungkin belum memahami apa arti aterm yang sebenarnya. Definisi kehamilan aterm atau cukup bulan telah berkembang sejak lama. Secara ringkas, kehamilan disebut cukup bulan ketika sudah mencapai usia kehamilan 39 minggu. Namun untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan berikut.
Secara umum, kehamilan berlangsung selama 40 minggu yang dihitung dari hari pertama haid terakhir seorang wanita. Namun demikian, tidak ada yang tahu pasti kapan bayi akan lahir. Waktunya bisa lebih cepat, atau lebih lambat dari hari perkiraan lahir.
(Baca Juga : Abortus Inkomplit: Terhentinya Kehamilan Secara Spontan Sebelum Minggu ke-20 )
Sekitar satu dekade yang lalu, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mendefinisikan bahwa periode 3 minggu sebelum hingga dua minggu setelah hari perkiraan lahir, atau usia kehamilan 37 sampai 42 minggu, dianggap sebagai kehamilan aterm atau cukup bulan. Definisi ini agak membingungkan dan bisa menimbulkan berbagai macam interpretasi. Ada banyak hal yang bisa terjadi di rentang 5 minggu ini.
Tanya Ferly tentang Promil?
Oleh sebab itu di tahun 2013, ACOG dan the Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM) memperbarui definisi kehamilan aterm. Alasannya, karena studi-studi menunjukkan bahwa setiap minggu kehamilan bermakna bagi kesehatan dan perkembangan janin. Detailnya adalah sebagai berikut:
- Preterm: Bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu 0 hari (prematur).
- Early term: Bayi lahir antara usia kehamilan 37 minggu 0 hari dan 38 minggu 6 hari.
- Full term (aterm/cukup bulan): Bayi lahir antara usia kehamilan 39 minggu 0 hari dan 40 minggu 6 hari.
- Late term: Bayi lahir antara usia kehamilan 41 minggu 0 hari dan 41 minggu 6 hari.
- Postterm (lewat bulan): Bayi lahir setelah usia kehamilan 42 minggu 0 hari.
Mengapa kehamilan aterm itu penting?
Kerangka waktu yang lebih spesifik ini membantu untuk lebih memahami proses kehamilan dan perkembangan janin di minggu-minggu akhir. Pada kenyataannya, kondisi bayi-bayi yang lahir dalam rentang 5 minggu—dalam interval preterm-postterm—sangatlah bervariasi.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bayi paling optimal ketika dilahirkan pada minggu ke-39 dan ke-40 kehamilan. Sedangkan bayi yang lahir sebelum usia kehamilan genap 39 minggu berisiko mengalami masalah dengan pernapasan, makan, dan kendali suhu tubuh. Bayi-bayi ini juga lebih berpeluang dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU), terkena infeksi, dan mengalami kesulitan belajar.
Jadi, menunggu untuk bersalin hingga usia kehamilan mencapai 39 minggu memberi bayi waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Organ paru, hati, dan otak bayi mengalami masa pertumbuhan yang krusial antara minggu ke-37 dan ke-39 kehamilan.
Pada kondisi tertentu, semisal ditemukan risiko kesehatan bagi ibu atau bayi, memang persalinan harus dilakukan sebelum kehamilan disebut cukup bulan. Namun, pada kehamilan yang sehat, sebaiknya menunggu hingga kehamilan betul aterm atau usia kehamilan setidaknya genap 39 minggu.
Manfaat hamil aterm bagi ibu dan bayi
Hamil aterm memberi banyak manfaat bagi ibu dan bayi baik sebelum, selama, dan setelah melahirkan. Berikut daftarnya:
- Pertumbuhan janin optimal dan organ-organnya berkembang sempurna
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, minggu-minggu akhir kehamilan merupakan periode penting yang menentukan perkembangan dan kesehatan bayi. Ini merupakan masa kritis bagi bayi untuk benar-benar mematangkan fungsi paru, otak, dan hati, yang nantinya memungkinkan mereka untuk mengendalikan kadar gula darah, suhu, dan bernapas dengan baik tanpa bantuan.
Studi menemukan bahwa risiko kesehatan, seperti dirawat di NICU, kesulitan bernapas, hingga menurunnya kemampuan kognitif di masa kanak-kanak, lebih tinggi pada bayi-bayi prematur, ketimbang bayi-bayi aterm. Dan lagi, beberapa dampak negatif akibat kelahiran prematur dapat berlanjut hingga masa kanak-kanak.
- Proses persalinan lebih lancar dan lebih sedikit komplikasi
Ibu yang hamil aterm umumnya memiliki pengalaman bersalin yang lebih baik. Biasanya, persalinan akan berjalan lancar dan minim risiko. Kontraksi rahim juga normal, sehingga ibu tidak perlu menjalani induksi persalinan. Induksi persalinan itu sendiri meningkatkan risiko rahim tidak berkontraksi baik setelah melahirkan, sehingga berpotensi mengalami perdarahan hebat.
Di sisi lain, bayi yang lahir prematur maupun lewat bulan, lebih berpeluang mengalami persalinan yang sulit. Risiko komplikasi akibat persalinan juga lebih tinggi.
- Waktu pemulihan ibu lebih pendek
Saat kehamilan sudah cukup bulan, serviks atau leher rahim akan membuka secara alami untuk mempersiapkan persalinan. Proses ini mengurangi risiko infeksi maupun efek samping dari obat-obatan, yang dapat memperlambat waktu pemulihan.
- Bayi menyusu dengan lebih baik
Bagi bayi, manfaat utama dari kehamilan aterm berkaitan dengan kemampuannya menyusu. Kemampuan ini sesungguhnya sangat penting bagi bayi untuk bisa bertahan hidup. Di 72 jam pertama kehidupan, bayi memang belum perlu menyusu. Namun setelah itu, ia harus menyesuaikan diri dengan payudara ibu untuk bisa mendapatkan nutrisi.
Bayi-bayi yang lahir cukup bulan umumnya lebih waspada dan siap menyusu. Mereka memiliki kemampuan menghisap dan menelan yang sangat baik. Dengan demikian, bayi mampu mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya.
Agar kehamilan bisa aterm
Persalinan prematur sebelum usia kehamilan 39 minggu tak selalu bisa dicegah. Akan tetapi, ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan kemungkinan melahirkan lebih awal:
- Mengelola masalah-masalah kesehatan, seperti diabetes, hipertensi, dan yang lainnya. Ibu hamil harus rutin kontrol dengan dokter yang merawat untuk memastikan kondisi-kondisi tersebut terkendali dengan baik.
- Tidak merokok, mengonsumsi alkohol, maupun menggunakan obat-obatan terlarang.
- Mengonsumsi makanan yang sehat (kaya buah dan sayur, serta protein) dan berolahraga yang aman, sesuai dengan anjuran dokter.
- Pastikan pertambahan berat badan tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
- Lindungi diri dari berbagai infeksi dengan cara sering mencuci tangan, tidak mengonsumsi daging maupun makanan mentah lainnya, menjaga kebersihan diri dan area kewanitaan, serta menjalani vaksinasi yang dianjurkan dokter.
- Kelola stres bila ada dan jangan ragu untuk mencari bantuan/dukungan dari pihak ketiga.
Perhatikan pula hal-hal berikut, yang bisa meningkatkan peluang wanita melahirkan sebelum kehamilan aterm:
- Berat badan berlebih atau obes.
- Memiliki riwayat melahirkan bayi prematur.
- Sedang hamil kembar.
- Mengalami masalah pada rahim, serviks atau vagina.
- Mengalami infeksi menular seksual atau infeksi saluran kemih.
- Jarak dengan kehamilan pertama kurang dari 18 bulan.
- Mengalami masalah-masalah sulit, seperti pengangguran, kekerasan dalam rumah tangga, dan yang lainnya.
Segera diskusikan dengan dokter bila Anda mengalami salah satu risiko ini. Pada banyak kasus, dokter dapat membantu memberikan solusinya. Seperti, menawarkan suntikan progesteron untuk menurunkan peluang persalinan prematur atau memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Dokter juga bisa menghubungkan Anda dengan pihak-pihak yang dapat membantu menghadapi masalah kecanduan, masalah keuangan, maupun yang lainnya.
Jadwalkan Konsultasi
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.
Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.
- Definition of term pregnancy. Committee Opinion No. 579. American College of Obstetricians and Gynecologists. Obstet Gynecol 2013;122:1139–40. URL: https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2013/11/definition-of-term-pregnancy
- March of Dimes. [Last reviewed Sep 2018]. What is full-term? URL: https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/what-full-term#:~:text=ACOG%20and%20SMFM%20use%20these,and%2040%20weeks%2C%206%20days
- National Child and Maternal Health Education Program. [Last reviewed June 2 2022]. Full term has a new meaning. URL: https://www.nichd.nih.gov/ncmhep/initiatives/know-your-terms/moms
- Fungsi Endometrium dan Kegagalan Program Bayi Tabung - 18/10/2024
- Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin, Infeksi Berdarah Dingin - 15/10/2024
- Koriokarsinoma : Kanker yang terkenal “angker” - 11/09/2024
Artikel Terkait:
- Bayi Prematur, Lahir Belum Cukup Umur
- Kehamilan 3 Bulan: Perkembangan Janin dan Perawatan
- Mengenal Fungsi Tuba Fallopi, Organ Reproduksi…
- Trimester Kedua Masa "Bulan Madu" Kehamilan Bunda
- Tahapan dan Konsultasi Program Hamil yang Penting Dilakukan
- Hamil 4 Bulan: Gejala, Perkembangan Bayi, dan Ukuran
- Peran Zinc pada Buah yang Punya Peran Penting
- Konseling Nutrisi Khusus Sebelum Hamil, Penting Nggak Sih?