6 Faktor yang Mempengaruhi Infertilitas, Ayah Bunda Perlu Waspada

Faktor yang Mempengaruhi Infertilitas

Masalah kesuburan yang dialami oleh pria maupun wanita bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari pertambahan usia hingga berat badan yang tidak ideal.

Infertilitas merupakan kondisi belum terjadinya kehamilan atau belum mendapatkan keturunan setelah satu tahun menikah dan rutin melakukan hubungan seksual. Kondisi ini tidak hanya dialami oleh wanita tetapi juga pria.

Pada wanita, infertilitas bisa disebabkan oleh gangguan ovulasi, sindrom ovarium polikistik (PCOS), masalah pada tuba falopi, endometriosis, dan masalah pada organ reproduksi lainnya . Sedangkan pada pria, infertilitas bisa disebabkan oleh adanya masalah pada sperma, gangguan hormonal, masalah pada organ reproduksi, maupun gangguan seksual.

Faktor Risiko Terjadinya Infertilitas

Masalah kesuburan bisa terjadi pada pria maupun wanita, apalagi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita maupun pria memiliki gangguan kesuburan ini. Berikut beberapa faktor risiko infertilitas yang dialami pria maupun wanita.

1. Pertambahan usia

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko infertilitas adalah pertambahan usia. Pada wanita, seiring bertambahnya usia maka tingkat kesuburan pun juga menurun secara signifikan. Hal ini ditandai dengan menurunkan jumlah dan kualitas sel telur. Wanita yang telah menginjak usia 35 tahun atau lebih memiliki peluang rendah untuk memiliki keturunan dibandingkan wanita yang berusia di bawah 30 tahun.


Tanya Ferly tentang Promil?

New CTA WA

2. Berat badan tidak ideal

Memiliki berat badan berlebihan atau lebih rendah dari normal juga bisa menyebabkan risiko mengalami infertilitas. Kondisi ini berlaku bagi wanita maupun pria. Pada wanita, berat badan tidak ideal bisa mengganggu proses ovulasi. Sedangkan pada pria, berat badan tidak ideal bisa mengganggu proses produksi sperma.

3. Stres

Hati-hati jika Anda kerap mengalami stres berlebihan. Pasalnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko mengalami infertilitas. Stres bisa mengganggu sistem hormone dalam tubuh serta kinerja organ pada reproduksi pria maupun wanita. Jika tidak dapat dikendalikan, stres bisa memengaruhi kondisi kesuburan. Pada beberapa kasus, stres bisa membuat gairah seksual pada pasangan menurun sehingga mengurangi peluang kehamilan.

4. Kebiasaan merokok atau terpapar rokok

Merokok memang dapat mengganggu kesehatan. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa menyebabkan meningkatnya risiko infertilitas pada pria maupun wanita. Hal ini lantaran zat kimia yang terkandung pada rokok bisa meningkatkan risiko tersebut.

Meski bukan perokok aktif, terpapar asap rokok juga bisa merusak organ reproduksi wanita seperti serviks, indung telur, hingga tuba falopi. Bahkan asap rokok yang dihirup bisa menyebabkan indung telur mengalami penuaan lebih cepat dan jumlah sel telur yang menurun sebelum waktunya.

5. Sering konsumsi minuman alkohol

Jika Anda memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman alkohol maka waspada mengalami masalah kesuburan. Pasalnya, kebiasaan konsumsi alkohol dalam jangka waktu yang Panjang bisa merusak organ tubuh termasuk organ reproduksi.

Wanita yang memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol bisa meningkatkan risiko gangguan ovulasi dan endometriosis. Sedangkan, pria yang mengonsumsi alkohol berlebih bisa memengaruhi kualitas sperma yang dapat menurunkan peluang kehamilan.

6. Faktor genetik

Masalah kesuburan juga bisa muncul karena faktor keturunan atau genetik. Kondisi ini bisa dialami oleh pria maupun wanita. Pria yang memiliki kelainan pada sperma kemungkinan salah satu sebabnya adalah didapatkan dari orang tua atau keluarga. Misalnya, masalah kromosom bisa menyebabkan masalah infertilitas.

Sedangkan pada wanita, anggota keluarga yang memiliki riwayat menopause dini atau endometriosis juga bisa meningkatkan risiko pada keturunannya untuk memiliki masalah kesehatan yang sama. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesuburan agar dapat mengetahui kondisi kesuburan masing-masing pasangan.

Masalah infertilitas bisa diatasi berdasarkan masing-masing penyebabnya. Sebaiknya, konsultasikan pada ahli fertilitas untuk mendapatkan solusi dan penanganan yang tepat. Anda akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang untuk mengetahui kondisi kesuburan.

Penanganan lebih lanjut bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan, terapi hormone, atau tindakan operasi jika diperlukan.

cheer

Jadwalkan Konsultasi

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun usia pernikahan, kami menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan kesuburan dengan spesialis fertilitas kami.

Buat janji konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau chat melalui Whatsapp melalui tombol di bawah.

  • Piani, L.L., et al. (2022). A systematic review and meta-analysis on alcohol consumption and risk of endometriosis: an update from 2012. Sci Rep. 2022 Nov 9;12(1):19122. 
  • Anwar, M.Y., et al. (2021). The association between alcohol intake and fecundability during menstrual cycle phases. Hum Reprod. 2021 Aug 18;36(9):2538-2548. 
  • Delbaere, I., et al. (2020). Knowledge about the impact of age on fertility: a brief review. Ups J Med Sci. 2020; 125(2): 167–174.
Avatar photo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

doctors
Buat Janji